Apakah ateisme dilarang di Indonesia? Kaitannya dengan sila Pertama Pancasila?

Tidak ada satu sila pun dalam Pancasila yang melarang seorang warga negara Indonesia untuk menjadi ateis, bahkan sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Butir 7 sila pertama Pancasila sebagai salah satu tafsir berbunyi “Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.” Butir ini justru melarang memaksakan agama dan kepercayaannya kepada siapa saja, artinya, juga kepada ateis. Ini berarti bahwa ateis tidak boleh dipaksa, diharuskan, atau diwajibkan bertuhan atau beragama.

Ateisme memang tidak diakui secara formal di negara ini, seperti juga halnya banyak agama dan kepercayaan lain. Tidak diakui secara formal tidak berarti ateisme bertentangan dengan hukum.

Sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia (UU no. 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan pasal 2), tafsir hukum Pancasila juga diturunkan dan ditafsir menjadi konstitusi dan udang-undang yang berlaku. Sampai hari ini tidak undang-undang atau peraturan yang melarang seorang warga negara Indonesia untuk mejadi ateis.

Memang ada masalah bahwa konstitusi kita tidak menjamin sekularisme, dalam arti negara bisa turut campur masalah keagamaan rakyatnya. Tapi kita memiliki satu ayat bagus di UUD45. Pasal 29 ayat 2, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”

Pancasila adalah dasar filosofis yang ditetapkan pada awal kemerdekaan Indonesia, disusun sebagai hasil kompromi dari berbagai kelompok pada waktu itu. Pancasila terbuka untuk berbagai interpretasi.

14 komentar di “Apakah ateisme dilarang di Indonesia? Kaitannya dengan sila Pertama Pancasila?

  1. “UUD45. Pasal 29 ayat 2, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”

    “Butir 7 sila pertama Pancasila sebagai salah satu tafsir berbunyi “Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.”

    jika ateis bukan agama atau kepercayaan, maka berdasarkan keterangan diatas, ateis masih dilarang di indonesia

    • Betul bahwa ateisme itu bukan agama. Ateisme juga bukan kepercayaan, melainkan suatu ketidakpercayaan. Dengan kata lain, ateisme itu adalah sebuah sikap, ekspresi, pikiran atau pendapat. Pikiran dan sikap tidak percaya adanya Tuhan adalah sebuah pikiran dan sikap yang dilindungi oleh konsitusi.

      Baca juga pasal 28E UUD 1945 amandemen ke-empat.

      Ayat 2 menyatakan bahwa, “Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.” Ayat 3 juga menyatakan bahwa, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”

      Di sini bisa kita lihat bahwa bahwa ateis bebas menyatakan pikiran dan sikapnya dalam hal tidak mempercayai Tuhan, ateis boleh berserikat dan berkumpul, serta mengeluarkan pendapatnya mengenai ketidakpercayaannya terhadap eksistensi sosok Tuhan.

      Demikian agar melihat konstitusi tidak sepotong-sepotong.

  2. alhamdulillah… saya terlahir dari sebuah keluarga muslim yang sederhana.. dan dari mereka lah sy belajar untuk hidup sederhana dan bahagia. Agama ini telah membuat hati saya lebih tenang dan bahagia… Banyak hal2x yang saya ingibkan dikabulkan oleh Nya… Saya berharap saudara saya admin pengelolla blog ini mendapatkan hiadayah Nya,,,

  3. Ping balik: Apakah ateisme dilarang di Indonesia? Kaitannya dengan sila Pertama Pancasila? | Ateis Jawa (Javanese Atheist)

  4. sila 1 berbunyi ”Ketuhanan yang maha esa”
    kalo gitu cuma orang kristen yang boleh tinggal di Indonesia…
    karena cuma kristen yang percaya satu tuhan dan satu allah…
    di agama buddha, tidak ada tuhan
    di agama hindu ada 3 dewa bukan ”satu tuhan”
    islam sendiri bilang ”tiada TUHAN selain allah”
    kalo emang atheis g boleh tinggal di indonesia dan melanggar konstitusi, selain kristen juga harus angkat kaki dari Indonesia
    fair kan???
    dan ane liat yang suka ngata”in agama orang dan ngata”in atheis itu kebanyakan islam
    padahal islam sendiri melanggar konstitusi
    kalo mereka suruh kita angkat kaki, mreka juga harus angkat kaki dari Indonesia, karena muhammad aje bilang tiada ”TUHAN” selain allah, padahal sila 1 kan percaya tuhan,bukan percaya allah
    skak mat tuh yang bilang atheis langgar konstitusi

    • Sdr. melihat banyak sekali Muslim yang menghina kepercayaan lain di Indonesia. Tentu bukan di Italia, bukan di Amerika, bukan di Spanyol, dan bukan di Cina, kan?
      Kemudian mengenai kalimat “Tiada Tuhan selain Allah”, jika disimak dengan baik, kata “selain” dalam kalimat tersebut tentu merupakan sebuah kata pengecualian, sehingga dapat ditafsirkan secara a contrario menjadi, “Allah adalah satu-satunya Tuhan”.

      Salam damai, Sdr. Jonas.

      P.S.
      Tidak skak mat, kan? 🙂

  5. gimana nggak sekuler???
    sila 1 ketuhanan yang maha esa, tapi butir ke 7 tulisannya ga boleh memaksakan tuhannya kepada orang lain
    bahkan di UU pun ditulis kebebasan agama terjamin (freedom of religion) artinya bebas mau milih ato nggak beragama sekalipun,ideologi austria freedom of religion,artinya kebebasan beragama
    nggak cuma indonesia yang ideologinya berbau ketuhanan, negara’ maju yang sekuler juga punya ideologi ketuhanan, tapi mereka tetep sekuler
    indonesia dlunya sekuler, makin ksini makin dijejelin UU berbau agama… tahun 70an UU nikah harus disahkan agama, tahun 70an judi di banned, tahun 90an masalah THR, jaman orba KTP dicantumin di agama…
    kementrian agama makin kesini makin nyolot, padahal tadinya cuma ngurus persatuan antar agama doang…

  6. “Jadi berbicara tentang Panca Sila dihadapan Tuan-tuan, saya mengemukakan intisari dari peradaban kami selama dua ribu tahun.

    Apakah Lima Sendi itu? la sangat sederhana : pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, kedua Nasionalisme, ketiga Internasionalisme, ke-empat Demokrasi dan kelima Keadilan Sosial.

    Perkenankanlah saya sakarang menguraikan sekedarnya tentang kelima pokok itu.

    Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Bangsa saya meliputi orang-orang yang menganut berbagai macam agama. Ada yang Islam, ada yang Kristen ada yang Budha dan ADA YANG TIDAK MENGANUT SESUATU AGAMA. Meskipun demikian untuk delapan puluh lima persen dari sembilan puluh dua juta rakyat kami, bangsa Indonesia terdiri dari para pengikut Islam. Berpangkal pada kenyataan ini, dan mengingat akan berbeda-beda tetapi bersatunya bangsa kami, kami menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai yang paling utama dalam filsafah hidup kami. BAHKAN MEREKA YANG TIDAK PERCAYA KEPADA TUHANPUN, karena toleransinya yang menjadi pembawaan, mengakui bahwa kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa merupakan karakteristik dari bangsanya, sehingga mereka menerima Sila pertama ini.”
    – Pidato Presiden Republik Indonesia I.R. Soekarno Dimuka Sidang Umum P.B.B. ke – XV tanggal 30 September 1960

  7. “Butir 7 sila pertama Pancasila sebagai salah satu tafsir berbunyi “Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.”

    sebutkan TUHAN YANG MAHA ESA itu bagi ateis

  8. i was born into an obedient muslim family. but know i have decided to be an atheist, because i am still feeling doubt that there is a god in this universe.

  9. 1. Sebagian besar manusia tidak bisa keluar dari aturan sosial yang telah mencetaknya. Mereka hanya mengenal agama dari ‘penguasa sosial’ dan tidak punya keberanian untuk sekedar ‘bertanya’. Ini dikarenakan sejak jaman prasejarah, agama adalah komiditi politik, sebagai salah satu alat kekuasaan komunal. Berani berbeda dari mayoritas adalah bencana. Butuh keberanian dan kejujuran individual untuk mencapai iman pribadi, atau apapun yang mirip dengan frasa itu.
    2. Sebagai produk kebudayaan manusia, agama sejujurnya lebih banyak berfungsi sebagai alat berinteraksi seara sosial daripada hubungan vertikal dengan sesuatu yang disebut sebagai Tuhan atau apapun yang dianggap setara dengan itu.
    3. Kalau manusia mau jujur, sekali lagi jujur, dan tidak takut pada ketidakberdayaan diri sendiri di hadapan kekuatan alam, konsep Tuhan dari jama ke jaman sangat mirip, hany dengan cashing yang sedikit berbeda. Lima agama yang saat ini ada hanya versi kecil dari ulangan sejarah agama sejak jaman dahulu kala. Lalu kenapa masing-masing agama berbunuh karakter hinga berbunuh badan fdemi konsep yang memang berbeda? Ada yang sangat agresif, ada juga yang lemah gemulai. Tapi yang menang hanya satu, yaitu yang mayoritas. Ini sebagai bukti agama hanyalah produk kebudayaan manusia.
    4. Pesan bijak yang mungkin bisa dipetik adalah: agamamu, agamaku. Kepercayaanmu, keperayaanku. Biarlah kedunguan yang kau anggap menjijikkan pada keyainan orang lain menjadi hal yang menguntungakan dirimu sendiri. Jika kau anggap dirimu jauh lebih baik, biarlah dirimu seorang yang masuk surga, dan orang lain tidak perlu kau bunuh, baiks ecara verbal, karakter, maupun fisik, hanya karena kau anggap dirimu paling hebat dalam hal ini.
    5. jauh lebih mulia menjadi seorang ‘Atheis’ yang humanis daripada agamis tapi anarkis.

    Rahayu…

Tinggalkan komentar