Bukankah Alam Semesta Punya Sebab Yaitu Tuhan? (Argumen Prima Causa)

Argumen yang paling sering diutarakan oleh teis untuk membuktikan keberadaan tuhan adalah argumen prima causa atau sebab utama, yang biasanya dituangkan dalam bentuk sebagai berikut:

(1) Segala sesuatu yang berawal (seperti materi) punya sebab

(2) Alam semesta itu berawal

Simpulan: maka alam semesta punya sebab dan sebab itu Tuhan.

Argumen ini jelas bermasalah. Masalah pertama yang menerpa adalah non sequitur atau “it does not follow.” Premis di atas sebenarnya jika diurai secara logis berusaha membuktikan bahwa alam semesta ini punya sebab. Simpulan “sebab itu Tuhan” tidak terkandung dalam premis-premisnya, dan maka argumen prima causa ini melakukan lompatan logika dengan mengasumsikan secara a priori bahwa sebab itu Tuhan. Kalaupun Tuhan mau dimasukkan ke dalam premisnya dengan cara menyatakan bahwa sebab sama dengan Tuhan, maka akan terjadi kesesatan petition principii atau “assuming the initial point”, karena argumennya akan menjadi seperti ini:

(1) Segala sesuatu yang berawal (seperti materi) punya sebab yaitu Tuhan

(2) Alam semesta itu berawal

Simpulan: maka alam semesta punya sebab dan sebab itu Tuhan.

Premis (1) telah mengasumsikan dari awal bahwa sebab itu sinonim dengan Tuhan, sementara yang ingin dibuktikan di sini adalah keberadaan Tuhan. Akibatnya, premisnya membuktikan dirinya sendiri, dan ini adalah kesesatan pikir yang dihadapi oleh argumen prima causa. Kurang lebih mirip dengan diktator yang mencoba memenangkan dirinya dalam pemilu dengan menjadikan dirinya sebagai satu-satunya calon. Maka dari itu, argumen ini gagal membuktikan keberadaan Tuhan, dan karena mengandung kesesatan pikir patut ditolak.

Iklan

70 komentar di “Bukankah Alam Semesta Punya Sebab Yaitu Tuhan? (Argumen Prima Causa)

      • @henry. alam semesta adalah benda mati. mustahil benda mati menggerakan dirinya sendiri, contoh : mustahil Big bang meledakan dirinya sendiri. harus ada sebab yang mengakibatkan Big bang meledak.
        faktanya sekarang banyak benda mati yang sedang bergerak. maka harus ada prima causa yang selalu hidup(tidak pernah mati dan tidak akan pernah mati) yang sebagai penggerak awal.

      • mas henry..jika seandainya jawabanya adalah ” alam semesta menciptakan dirinya sendiri “…lalu keberadaan seperti apakah sebelum alam semesta itu menciptakan dirinya sendiri?. pada akhirnya menurut pemahaman awam saya…semua yang di kemukakan dari teori diatas justru sama sekali tidak logis. itu hanya teori yang di hasilkan dari sebuah ilmu permainan kata dimana ilmu permainan kata tersebut dibuat oleh manusia yang sudah menetapkan batasan2 aturan main dalam ilmu permainan kata tersebut. maaf kalo komentarnya saya blo’on begini..hehehe

  1. saya disini sbgai org yg mencari kebenaran.
    saya sepakat dgn bantahan causa prima diatas jika menggunakan premis diatas, krn saya pikir memang ada loncatan logika pada premis tersebut…

    jika boleh saya kritisi.
    kita semua sepakat, bahwa semua yg berawal (sprti materi) selalu ada sebabnya…
    pertanyaan saya
    lalu apa yg menjadi sebab awal munculnya materi itu?

    karena saya pikir tidak adil jika, kita hanya membantah bahwa sebab awal bukan tuhan, namun tidak mencari kebenaran akan apa yg menjadi sebab awal yg sebenarnya…

    mungkin teman2 yg sudah menjadi atheis bisa membantu memuaskan logika saya…
    thx before… bisa inbox di email saya dreamfighter768@gmail.com … saya tertarik utk berdiskusi secara ilmiah dgn salah 1 dari kalian…
    saya remaja 19 thn di surabaya. mungkin ada di antara anda yg ada di daerah surabaya bisa berdiskusi lgsung dgn saya…

    • Sejauh ini memang itulah yang terbaik: terus mencari Tahu. Bila semua orang stop pada jawaban “Tuhan”, maka sains tidak akan tahu bagaimana manusia bisa ada, bagaimana bumi bisa ada, dan bagaimana semesta bisa ada.

      • karena sejauh saya mengimani Islam…tidak pernah saya dengar dari mulut penceramah untuk berhenti mencari tau jawaban dari sebuah pertanyaan. tapi yang saya pahami..manusia memiliki keterbatasan daya fikir dan umur…saya rasa kita pun harus jujur menghadapi realita ini. dimana ada masanya manusia tercerdas di muka bumi pun pada akhirnya hanya mengungkapkan teori-teori nya saja

      • mereka atheis yang memperdebatkan persoalan ketuhanan itu bukan atheis sejati. atheis sejati tidak kenal tuhan dan sebodo amat sama tuhan…mereka ga mau ngungkit2 soal tuhan..karena tuhan itu gak penting..tidak ada. wong tidak ada koq masih di perdebatkan

        atheis sejati tidak peduli kepada mereka yang teis…karena atheis sejati tidak punya kitab yang menyuruh umat atheis untuk menjadikan orang lain atheis. kalopun ada..itu suruhan orang atheis yang punya kepentingan politik dan kekuasaan. atheis yang di perintah sama atheis bukanlah atheis hebat…

        jadi, atheis jaman sekarang adalah para atheis yang sudah salah jalur. mereka tidak murni menjunjung ilmu pengetahuan…kalo di telusur soal ilmu pengetahuan..seharusnya atheis tau siapakah mayoritas penemu2 jaman dulu..mereka yang menemukan rumus2 dasar ilmu pengetahuan adalah orang2 yang memiliki dan meyakini tuhan. hanya saja, kehidupan ketuhanan mereka tidak di ekspos.

        atheis sejati tidak punya hati / perasaan. mereka selalu menimbang segala sesuatunya berdasarkan otak…dimana keputusan otak disebabkan dari hasil bahan bacaan/pendengaran. jika saja ada atheis sejati yang tidak menggunakan otak namun lebih mengedepankan bisikan hati nurani sebagai pembuat keputusan dalam tiap keputusan yang diambil dalam setiap segi kehidupanya…maka sudah pasti dia bukan atheis.

        bagi saya..mereka manusia yang mengatakan dirinya atheis adalah mereka yang mentuhankan otak dan jalan pemikiranya sendiri…artinya mreka bukan atheis..tapi umat beragama yang menyembah logika nya sendiri.

        bener ga?..ketika kalian atheis mengagungkan iptek atau lebih tepatnya mengenyahkan adanya kekuatan Illahi dengan pemikiran logika hukum asbab akibat..maka pada saat itu juga sebetulnya kalian atheis sudah mentuhankan dirinya sendiri..walaupun mulut tidak mengucapkan pengakuan bahwa “saya adalah tuhan”

        jika kalian atheis menganggap bahwa batu tidak memiliki nyawa dan rasa…maka batu itulah yang sepatutnya disebut atheis. bukan kalian manusia yang mengaku2 atheis.

        kalian atheis menyebutkan bahwa kami umat beragama memiliki kitab yang katanya dari tuhan..bukankah kalian atheis juga memiliki kitab dan tuhan ?. kitab kalian adalah prinsip prinsip hukum alam ini dan itu…sementara tuhan kalian adalah otak2 kalian?.

        ketika kalian merasa tidak perlu takjub kepada alam semesta ini, karena memang tercipta dengan sendirinya..bagitupun kami..kami tidak perlu takjub kepada kalian atheis yang sudah menjadi pintar dan begitu cerdasnya sehingga menemukan berbagai macam teori dan mewujudkanya dalam bentuk nyata berupa sebuah karya atau purwarupa…kenapa kami harus takjub kepada kalian?…lha wong emang kerjaanya kalian ngoprek2 iptek..

      • @Mahardika Indra: ateisme ga ada hubungannya dengan banyak hal yang anda sebut, ateisme, pada dasarnya itu cuma ketidakpercayaan atas keberadaan tuhan/deity/dewa. (https://en.wikipedia.org/?title=Atheism), selain tentang hal tersebut, ya terserah si ateisnya sendiri mau gimana, asalkan memenuhi syarat itu tadi.

  2. Ping balik: Selamat datang di web ABAM! | Anda Bertanya Ateis Menjawab

  3. Ping balik: Selamat atang di ABAM! | Anda Bertanya Ateis Menjawab

  4. Ini memang sebuah logika yg sulit! Karena anda bisa berputar-putar mencari jawabannya! Anda perlu jawaban untuk misteri ini, jawab nya adalah Iman! Bicara Tuhan adalah 100 % adalah masalah keyakinan.

    • berarti anda mengakui kalau berbicara tuhan tidak menggunakan logika alias tidak masuk akal melainkan hanya menggunakan iman?

      • mereka atheis yang memperdebatkan persoalan ketuhanan itu bukan atheis sejati. atheis sejati tidak kenal tuhan dan sebodo amat sama tuhan…mereka ga mau ngungkit2 soal tuhan..karena tuhan itu gak penting..tidak ada. wong tidak ada koq masih di perdebatkan

        atheis sejati tidak peduli kepada mereka yang teis…karena atheis sejati tidak punya kitab yang menyuruh umat atheis untuk menjadikan orang lain atheis. kalopun ada..itu suruhan orang atheis yang punya kepentingan politik dan kekuasaan. atheis yang di perintah sama atheis bukanlah atheis hebat…

        jadi, atheis jaman sekarang adalah para atheis yang sudah salah jalur. mereka tidak murni menjunjung ilmu pengetahuan…kalo di telusur soal ilmu pengetahuan..seharusnya atheis tau siapakah mayoritas penemu2 jaman dulu..mereka yang menemukan rumus2 dasar ilmu pengetahuan adalah orang2 yang memiliki dan meyakini tuhan. hanya saja, kehidupan ketuhanan mereka tidak di ekspos.

        atheis sejati tidak punya hati / perasaan. mereka selalu menimbang segala sesuatunya berdasarkan otak…dimana keputusan otak disebabkan dari hasil bahan bacaan/pendengaran. jika saja ada atheis sejati yang tidak menggunakan otak namun lebih mengedepankan bisikan hati nurani sebagai pembuat keputusan dalam tiap keputusan yang diambil dalam setiap segi kehidupanya…maka sudah pasti dia bukan atheis.

        bagi saya..mereka manusia yang mengatakan dirinya atheis adalah mereka yang mentuhankan otak dan jalan pemikiranya sendiri…artinya mreka bukan atheis..tapi umat beragama yang menyembah logika nya sendiri.

        bener ga?..ketika kalian atheis mengagungkan iptek atau lebih tepatnya mengenyahkan adanya kekuatan Illahi dengan pemikiran logika hukum asbab akibat..maka pada saat itu juga sebetulnya kalian atheis sudah mentuhankan dirinya sendiri..walaupun mulut tidak mengucapkan pengakuan bahwa “saya adalah tuhan”

        jika kalian atheis menganggap bahwa batu tidak memiliki nyawa dan rasa…maka batu itulah yang sepatutnya disebut atheis. bukan kalian manusia yang mengaku2 atheis.

        kalian atheis menyebutkan bahwa kami umat beragama memiliki kitab yang katanya dari tuhan..bukankah kalian atheis juga memiliki kitab dan tuhan ?. kitab kalian adalah prinsip prinsip hukum alam ini dan itu…sementara tuhan kalian adalah otak2 kalian?.

        ketika kalian merasa tidak perlu takjub kepada alam semesta ini, karena memang tercipta dengan sendirinya..bagitupun kami..kami tidak perlu takjub kepada kalian atheis yang sudah menjadi pintar dan begitu cerdasnya sehingga menemukan berbagai macam teori dan mewujudkanya dalam bentuk nyata berupa sebuah karya atau purwarupa…kenapa kami harus takjub kepada kalian?…lha wong emang kerjaanya kalian ngoprek2 iptek..

  5. terus yg menciptakan tuhan siapa? masing masing agama saja tuhannya lain lain dan saling mengkafirsesatkan tuhan yg lain! jadi tuhan yang paling bener itu siapa atau apa?…

    • anggap tuhan yang menciptakan alam ini adalah tuhan a maka jika anda menanyakan siapa yg menciptakan tuhan a katakanlah tuhan b, lalu anda bertanya lagi lalu siapa yg menciptakan tuhan b, yaitu tuhan c lalu anda bertanya lagi dan begitu jawaban seterusnya…sampai kapan?? sampai tak terhinggakah? tidak mungkin kan! pasti ada ujungnya! nah ujungnya itulah tuhan yang sebenarnya.
      Lihatlah alam semesta ini adakah sesuatu yang tak terhingga? tidak ada. tak terhingga itu hanya ada dalam perhitungan matematis tapi tak pernah ada secara fisik / nyata di alam semesta. karena itu, sebab itu pasti berujung dan ujung itulah yang kami sebut tuhan. bacalah alquran (QS 57:3): “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Dzhahir dan Yang Batin ( Yang Nampak dan Yang Tidak Nampak); dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu”.
      Saya pribadi tidak pernah tahu siapa sebenarnya yang diujung sana tapi saya berpikir bahwa yang diujung itulah sebab segala sesuatu dan dialah yang berkuasa terhadap apa-apa yang dihasilkan olehnya. maka dari itulah, saya menyembahnya.

      • kalau tuhan tidak perlu memiliki sebab maka premis 1 yaitu segala sesuatu yang berawal memiliki sebab adalah salah, karena tuhan bisa tidak harus memiliki sebab. Oleh karena itu bisa dikatakan alam semesta tidak memiliki sebab.

      • @henry
        “Oleh karena itu bisa dikatakan alam semesta tidak memiliki sebab”

        Secara logika benar. Tapi lihatlah kenyataannya. Jika alam semesta ini dapat muncul dari ketiadaan niscaya anda akan melihat sesuatu muncul dari ketiadaan. Karena hukum alam tidak pernah dan tak akan pernah berubah. Jika hal ini mungkin terjadi di masa lalu maka di masa kini hal sama juga mungkin dapat dilakukan/terjadi. Nah sekarang dapatkah anda, atau bahkan semua makhluk berakal yang ada di alam semesta ini, memunculkan sesuatu dari ketiadaan atau menunjukkan bukti nyata bahwa hal itu pernah terjadi?
        Sekali lagi saya ingin menanyakan kepada semua makhluk berakal, mana yang kalian semua pilih sebagai dasar atas keputusan hidup anda, logika belaka atau realita?

      • akal menghasilkan pengetahuan, dia hanya terus ingin mengetahui entah itu salah maupun benar, selama iya ada maka akal ini kan terus mencari pengetahuan,dan akal ini punya keterbatasan jika dipaksakan maka akal ini akan rusak (gila/stroke. dan pemyakit akal lainnya) tuhan (islam) tidak melarang akal malah mewajibkan akal, karena dia terbatas maka tuhan membimbing akal dengan kitab yg ia turunkan, jelas alam semesta memiliki sebab, jangan jauh-jauh dalam otak sendiri itu memiliki keteraturan yang luar biasa kompleksnya, semuanya itu punya sebab . dan saya setuju dengan anda,, albert enstein saja percaya ada tuhan (dengan kecerdasan dan pengetahua yang dimilikinya).

      • Barangkali jika anda pergi ke ujung sana anda akan menemukan diri anda, dan jika anda pergi ke diri anda anda akan menemukan yang diujung sana?

  6. Ping balik: Fakta Sains Di Dalam Al-Quran | Fuh.My

  7. saya punya jawabannya… semua tuhan yang digembor2kan agama itu bukan prima kausa. tuhan2 itu tercipta dari pikiran manusia sendiri. jadi ada kemungkinan. ide tentang tuhan itu terekam waktu manusia belum lahir dan masih jadi debu2 kosmik. plato sendiri bilang. ide itu kekal. nah lo… jadi ada kemungkinan kalau eksistensi manusia cuma ide. kita ini cuma manifestasi pikiran!!! pikiran siapa itu entahlah. yang jelas yang memanifestasikan kita itu juga termanifestasikan… dst…dst… (MINDFUCK)

  8. alam semesta tercipta dengan penuh keteraturan,siapa yang menciptakan keteraturan?apakah semua terjadai secara kebetulan?apakah rumah yang kita tempati terjadi secara kebetulan?hayoo, coba fikirkan

  9. “Segala sesuatu yang berawal” itu pasti semua sepakat. baik ateis maupun yg teis.

    Tapi apakah semuanya berawal dari Tuhan ? Tunggu dulu. masih perlu dirinci. karena ada sebab-akibatnya.

    Misalnya:

    + darimana awalnya seekor ayam ?

    – telur. hasil kawin jantan-betina, dst, sampai akhirnya sampai ke induk pertama.

    + siapa induk pertama itu ?

    – entahlah. tapi pasti ada induknya.

    + lalu, darimana asal induk itu?

    – ada banyak kemungkinan. berdasarkan fosil-fosil tua, orang punya jawaban spekulatif. ada yg bilang dari luar angkasa, proses evolusi, bahkan penciptaan.

    + siapa yg benar ?

    – secara sains, semuanya mungkin saja.

    • Kalau Tuhan memang ada, maka Tuhan itu memang diktator. Alam ini bisa jadi dia ciptakan karena dia iseng butuh permainan. Maka diciptakanlah manusia yg menjadi obyeknya. Lalu DiA berikan kiTab suci untuk menjadi pedoman Manusia selama hidupnya, namun dia ciptakan juga iblis sebagai penggodanYa. Nah nanti di akhir kehidupan maka Tuhan bisa menarik kesimpulannya. Misal : jika aku formulakan manusia seperti yg sekarang ini maka yg masuk surga sekian persen, yg masuk neraka sekian persen. Nah bisa jadi Tuhan adalah ilmuwan yg sedang penelitian. Hahahaha, tapi diluar itu semua, dia maha kuasa atas diri kita, oleh karena itu patuhi sajalah apa yg diperintahkannya. Begitulah menurut pandangan saya.

  10. Kalian mau aja di bego2in sama penulis artikel diatas.. Artikel diatas banyak berisi kerancuan. Kalo kalian anggap artikel diatas benar, coba kata ‘Tuhan’ (prima kausa org beragama) pada premis kalian ganti dgn kata ‘bigbang’ (prima kausa ateis), maka akan muncul kesalahan yg sama.. Tapi saya akui, yg membuat artikel diatas sangat pandai memutar balikan fakta

      • @henry
        “mungkin tidak ada yang namanya prima causa”

        Kalo tidak ada yang namanya primary causa. Berarti rantai penciptaan tidak memiliki “ujung” atau tak-hingga. Mungkin ga ini menurut anda? Coba dipikir baik-baik.

    • Lha ya beda to mas…

      1. Sejauh ini memang big bang TERBUKTI sebagai penyebab semesta. Buktikan dulu Tuhan itu ada dan menciptakan semesta.

      2. Big bang sendiri belum tentu tidak ada penyebabnya. Sejauh ini, kita belum tahu dan saintis secara rendah hati menyatakan belum tahu apa sebab big bang. Makanya terus dicari tahu. Beda dengan teis yang dengan sombong menyatakan sebabnya udah pasti Tuhan dan Tuhan tidak ada penyebabnya 🙂

      • @heathdominic
        “Beda dengan teis yang dengan sombong menyatakan sebabnya udah pasti Tuhan dan Tuhan tidak ada penyebabnya”

        Jika saya nyatakan bahwa “adanya saya disebabkan oleh Big Bang”. Apakah anda bisa mengatakan bahwa pernyataan saya tsb salah dengan menggunakan alasan “adanya saya disebabkan oleh orangtua saya”? Tentu tidak. Dua-duanya benar.
        Sama seperti itu, Tuhan adalah sebab bagi Big Bang. Akan tetapi, saya pun tidak tahu apakah Ia menjadi sebab bagi Big Bang secara “langsung” atau secara “tidak langsung”. Saya juga tidak menyangkal kemungkinan adanya fenomena lain yang mengawali Big Bang. Dan agama saya tidak menghalangi manusia untuk terus mencari tahu tentang fenomena itu. Tapi yang jelas rantai penciptaan ini harus ada “ujung”-nya. “ujung” inilah yang saya sebut Tuhan. Dan “ujung” ini harus tidak ada penyebabnya.

      • @heathdominic
        “Big bang sendiri belum tentu tidak ada penyebabnya” –>KURANG TEPAT, yang tepat “Big bang sendiri PASTI ada penyebabnya”.

  11. Seandainya pun Tuhan Absolut tidak ada.bukan berarti artikel diatas benar.
    Big bang yg didefinsikan sbg dentuman besar juga menjadi omong kosong,..pada saat terjadi dentuman bagaiman mengukur frekwensi suara sedangkan cakrawala belum terisi partikel alias hampa.
    Mungkin saja ledakan hanya sekeras petasan.
    Mungkin

  12. kl Tuhan tidak ada apa artinya hidup lo di dunia?? stelah mati lo menghilang gitu aja?? kl gitu banyak dong orang2 sesuka hatinya melakukan perbuatan apapun didunia.. zinah, korupsi, kriminalitas, dsb hancurlah dunia.. ga akan pernah damai dalam hidup dan batin lo,, makanya ada Alquran dan Hadits yg mengatur manusia untuk menjalani kehidupan biar ga blangsak hidupnya, biar ga ada kekacauan didunia biar ga ada zinah, korupsi, dsb-nya dan itu datangnya dari Allah , Tuhan semsta alam

    • orang beragama sendiri hidupnya ga damai, mereka takut sama neraka, mereka juga hidup penuh kebencian akan yang tidak beragama, buktinya osama bin laden membunuh orang atas nama agama

    • Itulah kenapa anda butuh Quran dan Hadis. Karena tanpanya, anda akan korupsi, berbuat jahat, memerkosa, dan membunuh.

      Oh iya, sebelum saya lupa, koruptor, pembunuh, pemerkosa anak kecil itu, pada percaya Quran dan Hadis lho. Malah di Denmark, Swedia, dan Belanda (mayoritas ateis), penjara ditutup karena kekurangan kriminal 🙂

      • @heathdominic
        “Itulah kenapa anda butuh Quran dan Hadis. Karena tanpanya, anda akan korupsi, berbuat jahat, memerkosa, dan membunuh”
        Quran dan Hadis itu adalah aturan dan prinsip bagi muslim. Tentu saja tanpa aturan dan prinsip semua manusia, bukan hanya muslim, akan berbuat kerusakan. Andapun percaya pada sejumlah aturan bukan? Bayangkan jika aturan dan prinsip yang anda pegang itu anda buang. Apa yang akan terjadi? Jawabannya: Hukum rimba.

        “Oh iya, sebelum saya lupa, koruptor, pembunuh, pemerkosa anak kecil itu, pada percaya Quran dan Hadis lho”

        Ya tentu saja akan selalu ada “kambing hitam” dalam setiap komunitas. Bahkan di komunitas ateis. Karena manusia pada dasarnya bebas memilih terlepas dimana dia berada, agama apa yang dia pilih, percaya atau tidak pada tuhan, dll. Orang yang percaya pada Quran dan Hadis belum tentu akan serta-merta melakukan apa yang ada di dalamnya. Sama seperti orang indonesia, belum tentu mereka mematuhi hukum negara indonesia meskipun mereka lahir, tinggal, dan mati di dalamnya.

  13. sudahlah sobat! Sebentar lagi paham ateismu itu akan terbuang kedalam tumpukan sampah sejarah. Tidak ada landasan atau bukti yg cukup kuat yg membuktikan bahwa alam semesta tercipta dengan sendirinya. Atau dalam konsep orang sinting, alam semesta ada secara kebetulan. Semua sains moderm membuktikan bahwa alam semesta diciptakan dari suatu ketiadaan. Coba saudara (i) ateis kaji lebih dalam teori ledakan bigbang, radiasi kosmik, fakta berkembangnya alam semesta, jarak ideal benda-benda angkasa, jarak antara matahari dengan alpha centaury, jarak matahari dengan bumi, penyaringan radiasi sinar matahari oleh atmosfir, hubungan antara fotosintetis dengan sinar matahari dan jarak matahari serta rotasi bumi, rancangan siklus air, dan masih banyak lagi keajaiban keajaiban lainnya yang perlu dipikirkan sebelum mempercayai konsep sinting evolusionis.

    • Ateisme baru tercetus secara populer beberapa dekade terakhir. Dan sekarang secara demografi, ateisme tersebar luas di Eropa, bahkan menjadi mayoritas di beberapa negara. Semakin maju suatu negara, semakin banyak ateisnya. Semakin maju suatu jaman, makin banyak ateisnya.

      Fakta memang pahit untuk diterima, teman 🙂

      • Jangan membanggakan hal itu bro… Karena beberapa abad yang lalu negara2 yang menganut agama tertentu mampu ‘menguasai dunia’. Mereka juga bisa bilang semakin hebat suatu negara semakin banyak yang menganut agama tertentu. Dan hari ini di negara2 itu malah banyak yang meninggalkan agama yang dulu dibanggakan nenek moyang mereka.

      • yah namanya juga baru…lagi bangga bangga nya. tar lama2 bosen. sama aja kayak anak kecil dapet maenan baru…seneeeeng banget. tar udah ngerti seluk beluknya juga bosen sendiri. hehehe

      • dulu semakin maju suatu zaman semakin banyak muslimnya (imperium islam) akhirnya runtuh juga, karena aqidahnya luntur. begitu juga ateis suatu saat akan luntur jg, bahkan bisa populasinya habis gara2 pernikahan sesama jenis atau dengan hewan, bahkan virus HIV juga jadi langgannannya

        Fakta memang pahit untuk diterima, teman 🙂

  14. Betul-betul semua ada sebab akibat
    Yg bertuhan bilang dengan sok tahu dan yakin pencipta dari segalanya adalah “TUHAN”.

    Yang tak bertuhan bilang memang betul ada sebab akibat tapi belum tentu TUHAN yang menyebabkan, kita masih pelajari dan belum mengetahuinya, kalau memang di cari dan tidak ada berarti alam semesta tercipta seperti apa adanya..yg jelas atheis tahu hukum2 alam yang berbentuk nyata atau yang berbentuk ide/pikiran di dunia yang ada sekarang.

    Saya lebih suka Atheis.. mereka jujur dan haus akan keingintahuan…
    Mending jadi atheis yang paham secara logis akibat dari semua perbuatan yg kita lakukan di dunia ini.. dari pada pikiran sempit dan egois seorang yang bertuhan dimana semua dosanya di ampuni Tuhan bila melakukan ritual tertentu (puasa, sholat, naik haji dll) tak heran banyak kejahatan di lakukan orang berTuhan saat ini.

    • “Mending jadi atheis yang paham secara logis akibat dari semua perbuatan yg kita lakukan di dunia ini” dari mana pemahaman tentang adanya akibat dari perbuatan yang dilakukan itu ada dan akan terjadi? siapa yang menyatakan ada akibat dari perbuatan? dimana dan kapan akibat itu akan diperoleh? sekarang disini atau dimana? esok hari? lusa nanti? minggu ini atau minggu depan? bulan ini atau yang akan datang? Tahun ini atau yang akan datang? Dari siapa akibat itu datang? dari diri sendiri atau dari yang lainnya? Bagaimana akibat itu datang dan dirasakan sebagai akibat dari perbuatan yang dilakukan diri? akibat itu karena kesalahan atau kebaikan? mengapa perbuatan salah dan baik itu ada akibat?
      Jika anda sebagai atheis, bagaimana anda mengakui ada kehidupan setelah dunia? Dari mana pengetahuan kehidupan setelah dunia ini anda ketahui? Mengapa ada akibat dari perbuatan di dunia? Apakah ada kematian? mengapa harus ada kematian dan kelahiran? orang yang mati dimana sekarang? Sedang apa mereka?
      Mengapa anda ada di dunia? siapa yang menjadikan anda ada dan lahir didunia? apakah keinginan anda sendiri atau keinginan orang tua anda? Mengapa orang tua anda menginginkan anda ada dan lahir? bagaimana orang tua anda membentuk hidung, mulut, telinga, kulit, rambut dan segala sesuatu tentang anda?
      Jawab dan renungkan!

  15. Kayaknya….
    Agama itu emang harus dihubungkan dengan science, jadi berfikir dan mengerti kita lebih dalam ttg kenapa ada agama dan kenapa ada kehidupan…

    agama bukan untuk berhenti mencari, agama itu ada dari hasil pencarian,,dan skrg sebenernya orang2 yang menulis di blog ini sedang mencari kebenaran dari agama itu…

    banyak yang salah mengartikan agama karena mereka ,melihat umatnya saja, untuk tahu agama bukan melihat umat2nya, karena manusia itu gudangnya salah,, lihatlah ajaran2nya…

    Yang aku rasa itu..
    Agama itu menjabarkan bagaimana tuhan terhadap mahluknya…

    Orang dahulu mencari sebab kehidupan dan arti hidup melalui perenungan dan meditasi…

    Orang dulu mencari sebab kehidupan dan makna hidup melalui yang ia rasakan, mungkin mereka rasakan tuhan itu seperti bapak yang mengasihi dan memaafkan umat2nya apapun dosanya (walau kita berdosa tapi kehidupan ini tidak menghukum kita, sebagaimana berdosanya orang dia tetap dapat bisa menikmati dunia) -tuhan selalu memaafkan- .,,

    Lalu islam datang dan melengkapi sebagai jawaban dari pencarian2 orang terdahulu..
    Yang baik menerima yang baik dan buruk menerima yang buruk (ada sebab dan akibat).. dan disebut dalam islam..
    tuhan adalah zat yang maha kekal… artinya kehidupan ini terus berlanjut setelah kita atau bumi mati…. setelah bumi/ matahari / hancur berkeping2 waktu akan menyatukan mereka kembali menjadi kehidupan (jika unsur2nya terpenuhi)… dan menggambarkan bagaimana indahnya kehidupan baru suatu hari nanti…

    http://trihariyono.wordpress.com/2010/07/12/asmaul-husna-99-nama-baik-allah-swt/

      • Misalnya Tuhan itu ada. Neraka itu ada. Surga itu ada. Dan Ketika anda berada di Surga anda dapat mengetahui segala macam misteri di dunia ini, alam semesta ini, semuanya yang dapat anda bayangkan di dalam hidup anda di surga nanti. Dan anda menyadari bahwa semua ini adalah sains. Surga itu terbentuk secara bla… bla… bla… Neraka itu terbentuk secara bla… bla.. bla.. dan tentunya alam semesta kita terbentuk secara bla… bla.. bla.. Jika memang hal-hal itu scientific artinya dapat dijelaskan secara sains dan ilmu pengetahuan manusia. apakah anda masih berpikir bahwa agama dan sains itu berbeda? karena yang saya yakini adalah bahwa sebenarnya agama tidak dapat meniadakan sains itu sendiri, begitu pula sebaliknya

  16. Dear Jesicca,

    Saya tertarik pembahasan anda dan pola pikir orang atheis di blog ini.
    Saya ingin berdiskusi dengan salah satu Admin disini, mungkin lewat email pribadi saya hugo_bos777@yahoo.com

    Sebelumya, saya mau mengajak anda untuk berfikir.
    Coba Anda pejamkan mata anda, dan mari sama2, anda dan saya berfikir;
    Siapakah kita ini, kita adalah makhluk yang dinamakan manusia, hidup di bumi, bumi adalah salah satu planet dari sekian banyak planet yg berada di solar system, solar system itu berada di Galaxy Bima Sakti, Galaxy Bima sakti itu adalah salah satu dr ratusan bahkan ribuan galaxy yg berada di alam semesta yang maha luas.

    Coba kita berfikir lagi, seandainya alam semesta ini tidak ada, tentunya galaxy, planet bumi dan juga manusia yaitu saya dan anda tidak ada.
    Nah, sekali lagi masih bisakah anda berfikir apa yg ada dibalik alam semesta apabila alam semesta tdk ada? tentunya tdk ada ruang dan waktu, gelap bahkan bukan gelap seperti yg anda fikirkan.
    Dan stop, saya hanya bisa berfikir stag sampai disitu. saya seorang manusia hanya bisa berfikir sampai disitu.

    Dan sekarang bagaimana dengan anda, apakah anda masih melanjutkan berfikir? apakah sama halnya dengan saya stag juga sampai disitu?
    Saya menunggu jawaban Anda atau Admin2 disini.

    Thanks

  17. Cara berfikirnya masih tetap empirik karena di ujung masih selalu mempermasalahkan ‘keberadaan’ Tuhan,keberadaan yang bagaimana … yang bersifat fisik maksudnya (?) .. antara argument rasio dengan argument empirik itu harus dibedakan,sebagaimana dalam dunia filsafat system berfikir empirisme dengan rasionalisme itu harus dibedakan,sebab secara prinsipil beda antara dunia indera dengan akal,dan sebab itu beda antara bukti empirik dengan bukti rasional

    Argument prima causa yang menyandarkan pada Tuhan sebagai sebab pertama itu karena secara rasio tak ada yang bisa dijadikan sebab pertama selain Tuhan (apakah harus menyandarkan sebab pertama pada manusia ?) .. kalau akal punya banyak pilihan lain maka ia akan menganalisis mana yang paling rasional.tetapi ateis ternyata balik lagi dan balik lagi dan balik lagi dan balik lagi ke mempermasalahkan bukti empirisnya (!) .. padahal prima causa murni permainan akal untuk mencari bukti rasional Tuhan (bukan bukti empirik nya !) dan tentu tak harus dibawa kembali dan kembali dibawa ke ranah empirisme.dan ini juga sekaligus menunjukkan bahwa akal ateis itu terbelenggu oleh keterbatasan dunia inderawi nya – tak bisa lepas dari belenggu penjara empirisme (metodologi yang selalu menuntut pembuktian secara empirik langsung)

    Masih juga selalu berfikir empirik ketika masuk ke problem dunia metafisik (?) .. sungguh akan menjadi suatu yang nampak ganjil .. seharusnya belajar berfikir dengan menggunakan rasio murni-rasio yang bisa lepas dari keterbatasan dunia inderawi

    [edit by admin: remove link]

  18. mereka atheis yang memperdebatkan persoalan ketuhanan itu bukan atheis sejati. atheis sejati tidak kenal tuhan dan sebodo amat sama tuhan…mereka ga mau ngungkit2 soal tuhan..karena tuhan itu gak penting..tidak ada. wong tidak ada koq masih di perdebatkan

    atheis sejati tidak peduli kepada mereka yang teis…karena atheis sejati tidak punya kitab yang menyuruh umat atheis untuk menjadikan orang lain atheis. kalopun ada..itu suruhan orang atheis yang punya kepentingan politik dan kekuasaan. atheis yang di perintah sama atheis bukanlah atheis hebat…

    jadi, atheis jaman sekarang adalah para atheis yang sudah salah jalur. mereka tidak murni menjunjung ilmu pengetahuan…kalo di telusur soal ilmu pengetahuan..seharusnya atheis tau siapakah mayoritas penemu2 jaman dulu..mereka yang menemukan rumus2 dasar ilmu pengetahuan adalah orang2 yang memiliki dan meyakini tuhan. hanya saja, kehidupan ketuhanan mereka tidak di ekspos.

    atheis sejati tidak punya hati / perasaan. mereka selalu menimbang segala sesuatunya berdasarkan otak…dimana keputusan otak disebabkan dari hasil bahan bacaan/pendengaran. jika saja ada atheis sejati yang tidak menggunakan otak namun lebih mengedepankan bisikan hati nurani sebagai pembuat keputusan dalam tiap keputusan yang diambil dalam setiap segi kehidupanya…maka sudah pasti dia bukan atheis.

    bagi saya..mereka manusia yang mengatakan dirinya atheis adalah mereka yang mentuhankan otak dan jalan pemikiranya sendiri…artinya mreka bukan atheis..tapi umat beragama yang menyembah logika nya sendiri.

    bener ga?..ketika kalian atheis mengagungkan iptek atau lebih tepatnya mengenyahkan adanya kekuatan Illahi dengan pemikiran logika hukum asbab akibat..maka pada saat itu juga sebetulnya kalian atheis sudah mentuhankan dirinya sendiri..walaupun mulut tidak mengucapkan pengakuan bahwa “saya adalah tuhan”

    jika kalian atheis menganggap bahwa batu tidak memiliki nyawa dan rasa…maka batu itulah yang sepatutnya disebut atheis. bukan kalian manusia yang mengaku2 atheis.

    kalian atheis menyebutkan bahwa kami umat beragama memiliki kitab yang katanya dari tuhan..bukankah kalian atheis juga memiliki kitab dan tuhan ?. kitab kalian adalah prinsip prinsip hukum alam ini dan itu…sementara tuhan kalian adalah otak2 kalian?.

    ketika kalian merasa tidak perlu takjub kepada alam semesta ini, karena memang tercipta dengan sendirinya..bagitupun kami..kami tidak perlu takjub kepada kalian atheis yang sudah menjadi pintar dan begitu cerdasnya sehingga menemukan berbagai macam teori dan mewujudkanya dalam bentuk nyata berupa sebuah karya atau purwarupa…kenapa kami harus takjub kepada kalian?…lha wong emang kerjaanya kalian ngoprek2 iptek..

  19. Kalau begitu tergantung definisi tuhan itu apa? kalau yang dimaksud tuhan itu adalah sebab berarti tuhan memang ada

  20. astagfirullah,saya gag sengaja nemukan blog ini,,mudah”an anda masih bisa merenung ya,coba pake hati anda utk baca kalimat saya ini “seandainya manusia yang berbuat dosa di dunia langsung di siksa oleh Tuhan,SUNGGUH tidak ada manusia yang tersisa di dunia,SUNGGUH Tuhan memberi penangguhan sampai waktu yang di tentukan(kiamat)”,,
    belum terlambat brother,silahkan di baca berulang”,,jangan sampe menyesal,jgn samakan kehidupan akherat sama dengan di dunia,,manusia di beri akal utk berfikir,tapi utk ilmu ghaib hanya Tuhan yg benar,,sungguh,manusia hanya menerka dengan pikiran dan ilmu yg terbatas,jgn tertipu oleh iblis,,Tuhan itu sungguh ada,jika anda(atheis)ingin tau bentuk fisik,,sungguh tidak serupa dengan makhluk cipta’anNya,,,sungguh kehidupan yg sebenarnya adalah kehidupan yang kekal di akherat,,salam dari saya

  21. Astgfrllah.. . menara logika kalian tidak akan pernah mampu mengukur bagaimana kkuasaan TUHAN ataupun TUHAN itu sendiri. Sampai akhirnya kalian menyesali apa yang sudah kalian lakukan.

  22. Tidaklah benar jika ada beberapa orang yang menyatakan, bahwa fakta terdiri dari fakta irasional dan rasional saja. Sesungguhnya fakta terdiri dari: fakta irasional, fakta rasional, dan fakta supra rasional.

    rasional, menurut kamus besar bahasa indonesia di definisikan sebagai sesuatu yang menurut pikiran dan pertimbangan yg logis atau menurut pikiran yg sehat atau cocok dengan akal. sehingga pendekatan dengan ukuran ini sering menganggap bahwa pikiran dan akal merupakan satu-satunya dasar untuk memecahkan problem (kebenaran) yg lepas dari jangkauan indra atau paham yg lebih mengutamakan (kemampuan) akal daripada batin dan rasa. secara mudah sering di sebut empiris, logika berdasarkan nalar yang dalam arti adanya sesuatu kejadian yang bisa di terima oleh akal dan mampu di pahami oleh bathin dan rasa. Fakta rasional adalah sesuatu yang secara real ada, dan secara substantif dapat diterima oleh rasio manusia. Contohnya antara lain pengetahuan tentang gravitasi bumi, yang secara real ada (ada gravitasi bumi), dan secara substantif isi atau kontennya (tentang gravitasi bumi) dapat diterima oleh rasio manusia.

    irasional, dalam definisinya di jabarkan sebagai sesuatu yang tidak berdasarkan akal (penalaran) yg sehat atau ukuran lain di luar ukuran akal. pendekatan ini sering di gunakan oleh mereka yang memang tidak memiliki kecenderung dan kemampuan secara akademis dan logis, namun dalam faktanya memang terjadi. tidak mampu di cerna akal tetapi dalam kejadian benar-benar terjadi dan dapat di pahami dan dimengerti secara bathin, artinya bathin yang membenarkan. Fakta irasional adalah sesuatu yang secara real ada, tetapi secara substantif ditolak oleh rasio manusia. Contohnya antara lain legenda, mithos, dan dogma, yang secara real ada (ada legendanya, ada mithosnya, atau ada dogmanya), tetapi secara substantif isi atau konten dari legenda, mithos, atau dogma tersebut ditolak oleh rasio manusia.

    yang terakhir adalah supra rasional, berbeda dengan kedua pendekatan tersebut diatas, pendekatan ini bahkan tidak menggunakan alat ukur yang ada pada diri kita. hal ini memang di karenakan oleh ketidak mampuannya kedua alat dalam diri kita untuk mencerna dan memahami nilai kebenarannya tetapi kejadiannya terakui nyata. dalam arti, akal, bathin dan rasa tidak sanggup menterjemahkan secara pengakuannya namun kejadian memang benar-benar ada. hanya quran nur karim dan hadist-lah yang mampu menjawab tentang tabir kebenaran yang terakui kejadiannya. jangan kan untuk menterjemahkan kejadiannya, kadang menterjemahkan makna yang telah tersurat dalam quran dan hadist-pun tentang kejadiannya kita sering terpeleset dalam suatu kebenaran, yang akhirnya sering terpicu dalam konflik. Fakta supra rasional, adalah sesuatu yang secara real ada, namun secara substantif di luar jangkauan rasio (indera) manusia. Contohnya antara lain pengetahuan tentang Tuhan, yang secara real ada (ada pengetahuan manusia tentang keberadaan Tuhan yang didorong oleh kerinduan manusia kepada Tuhan), namun secara substantif isi atau kontennya (pengetahuan tentang Tuhan) di luar jangkauan rasio (indera) manusia.
    Fakta supra rasional terserap menjadi fakta rasional, melalui sistem pewahyuan, yaitu proses turunya wahyu (firman Tuhan) kepada manusia melalui seorang Rasulullah (Utusan Allah SWT). Pengetahuan supra rasional inilah yang sebenarnya mencerahkan aras rasional.

  23. Kenapa banyak orang di Eropa menjadi atheist karena mereka bingung dengan konsep agama yang mereka anut sebelumnya yang ga sesuai logika
    Beda dengan islam yang sampai saat ini tidak bertentangan dengan iptek, semua yang sedang diteliti oleh ilmuwan dunia sebenarnya sudah tercantum di Alquran, saya harap para atheist pelajari alquran secara mendalam dari sana mudah2an mendapatkan apa yang di cari selama ini

    • Kenapa orang orang eropa mayoritas tidak menganut islam? karena mereka bisa melihat islam secara lebih objektif. Mereka berani mengkritisi ajaran islam dan melihat celah celahnya tanpa takut masuk neraka versi islam.

      Nah, mengenai ayat ayat islam yang menurut anda sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dunia, ada beberapa saran:
      1. Cek kembali apa yang al quran katakan dan apa yang sebenarnya terjadi di ilmu pengetahuan. Apakah benar benar nyambung atau dipaksakan. Banyak yang saya baca terkesan sangat dipaksakan baik dari sisi bunyi ayat literalnya atau bunyi artikel ilmiahnya.
      2. Cari bantahan dari klaim tersebut. Ada banyak bertebaran dan jauh lebih masuk akal. Keyword seperti “refute islam predicting embrio stage” atau “islam predicting big bang”.

      • “Ilmu pengetahuan” lah yang mengakibatkan sebagian besar bumi ini,,lihat banyak sampah dan bencana yang di sebabkan berkembangnya teknologi zaman sekarang yang juga berkaitan juga dari ilmu pengetahuan,,jadi kaitannya kalo tanpa agama kita tidak ada aturan dalam diri kita sendiri dan merusak alam dengan dalil pengetahuan dan teknologi( iptek) ..ingat otak manusia hanya lebih hebat dari hewan,, bukan berarti kita bisa mencari kebenaran dan ekstitensi tuhan dengan akal kita karena kita terbatas dari mana bisa saya bikang terbatas_???? Karena kita tidak bisa mengingat hal hal secara detail 100% sejak dilahirkan ,,dan teman teman yang atheis terkesan membutakan secara paksa pandangan terhadap tuhan ,penciptaan alam semesta,,,, dari mana ??? Dari ilmuwan juga banyak tesis tentang permulaan alam ini ,,akal anda memang ” luas” namun hati anda mati ,sempit,dan kering….

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s