Daftar Isi Web ABAM

abamSelamat datang di ABAM. Tiga tahun kami melayani pertanyaan seputar ateisme, sains, supranatural, dan sebagainya melalui Fanpage ABAM di Facebook, kami mencoba mendokumentasikan jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan di sana secara lebih baik. Melalui page ini kami berharap semua orang bisa memahami apa itu ateisme sebelum memutuskan untuk beropini terhadap ateisme secara umum. Di web ini Anda akan membaca apa yang kami pikirkan, apa yang kami baca, dan apa yang kami alami.

Menu Tanya jawab berisi pertanyaan dan jawaban yang sering kami dapatkan di Fanpage ABAM.

Menu Rekomendasi berisi rekomendasi film, buku, artikel yang kami anggap bagus dalam memperluas pengetahuan seputar sains yang kadang bisa beririsan tipis dengan ketidakbertuhanan.

Menu Insight, Anda akan mendapatkan tulisan bebas yang ditulis para ateis seputar beragam topik.

Menu Kisah Ateis berusaha menjawab pertanyaan terbesar yang paling sering ditanyakan, yakni bagaimana dan kenapa seseorang menjadi ateis. Bagian ini berisi kumpulan argumen dan cerita bagaimana seseorang menjadi tidak mempercayai lagi keberadaan tuhan.

Berikut adalah daftar pertanyaan yang dijawab di Web ini. Daftar ini akan terus bertambah.

Seputar Ateisme Mendasar

Apakah ateisme itu?

Bukankah ateis adalah kepercayaan juga? Bahwa Tuhan tidak ada?

Apa itu agnostik? Apa perbedaannya dengan ateis?

Apa itu Panteisme? Apa itu Deisme?

Apa yang dimaksud istilah ‘god of the gaps’?

Politik dan Kehidupan Ateis

Apa isi kolom agama di KTP ateis?

Apakah komunis itu ateis?

Apa ideologi politik para ateis?

Apakah dengan menjadi ateis bisa melakukan sex bebas?

Apakah ateis menikah? Bagaimana pandangan ateis tentang pernikahan?

Apakah ateisme dilarang di Indonesia? Kaitannya dengan sila Pertama Pancasila?

Menyangkut Sila Pertama “Ketuhanan yang maha Esa” apakah ateis perlu diusir dari Indonesia?

Apa sebenarnya sekuler itu?

Masa Sih Manusia Bisa Hidup Damai atau Baik Tanpa Agama?

Filosofis

Adakah cara menjadi ateis?

Bagaimana ateis membuktikan bahwa Tuhan Tidak ada?

Dari Mana Datangnya Semua Ini Jika Tuhan Tidak Menciptakannya?

Untuk Apa Kita Hidup Jika Tuhan Tidak Menciptakan Kita?

Jika tidak ada surga dan neraka, bagaimana dengan orang-orang jahat yang lolos dari peradilan dunia?

Tanpa agama, apa landasan moral ateis?

Tidak percaya Tuhan ada atau percaya bahwa Tuhan tidak ada?

Ada banyak konsep Tuhan, apakah Ateis tidak percaya semuanya?

Jika Tuhan tidak ada dari mana adanya Alam Semesta?

Ke manakah ateis setelah mati?

Bisakah ilmu pengetahuan mengalahkan kematian?

Bukankah Alam Semesta Punya Sebab Yaitu Tuhan? (Argumen Prima Causa)

Apa yang dimaksud “religion is just a matter of geography”?

Jika nanti ternyata setelah mati Tuhan benar-benar ada, bukankah ateis rugi?

Jika Tuhan tidak ada, siapa yang selama ini mengabulkan doa?

Di antara banyak planet kenapa hanya bumi yang dihuni mahkluk hidup?

Dapatkah ateis kembali beragama?

Ilmu Pengetahuan

Kenapa ateis banyak yang mengacu pada sains?

Apakah ada kemungkinan ada Universe lain di luar Universe yang kita tinggali?

Apa itu Dark Matter & Dark Energy?

Apakah black hole itu? Apakah black hole benar-benar ada?

Apakah mesin waktu itu benar benar bisa dibuat?

Penjelasan Supranatural & Debunking

Bagaimana penjelasan mengenai orang yang tiba-tiba mampu berbahasa asing?

Apakah roh itu benar benar ada? Jika tidak, bagaimana manusia bisa hidup?

Apa penjelasan ateis mengenai Anak Indigo?

Bagaimana penjelasan mayat tokoh agama yang tidak membusuk?

Pertanyaan Lucu dan Lain-Lain

Apa itu “Flying spaghetti monster” dan kenapa ateis sering menyebutnya?

Apakah benar Einstein pernah membantah seorang profesor tentang keberadaan Tuhan?

Apa yang dimaksud Einstein dengan “God didn’t play dice”?

Apakah alien itu benar-benar ada?

Kenapa polisi tidur dinamakan polisi tidur?

Kenapa menguap itu menular?

Kenapa manusia bermimpi?

Iklan

4 komentar di “Daftar Isi Web ABAM

  1. Coba cari 1 (satu) saja kesalahan yang ada di dalam Al – Quran, banyak temuan fakta ilmiah terbaru yang disebutkan di dalam Al-Quran yang baru ditemukan saat ini. Sehingga tidak sedikit ilmuwan barat yang asalnya tidak percaya tuhan memeluk islam.Disini kita sebagai manusia bukan diberi begitu saja bukti dalam setiap fakta ilmiah seperti yang penulis katakan, tetapi didalam Al-Quran Allah memberi akal kepada manusia untuk merenungkan cipataan-Nya, menyuruh manusia untuk berpikir mengembangkan IPTek sehingga dapat menambah keimanannya ,betapa hebatnya,indahnya ciptaan tuhan. Ini yang dilakukan oleh ilmuwan muslim seperti awal sepeninggal Rasulullah.Banyak dasar ilmu seperti matematika,kimia,fisika,kedokteran,astronomi dan sebagainya semata-mata karna keimanan mereka dan ajaran yang Allah perintahkan. Baratpun saat ini mengatakan mereka berhutang besar kepada ilmuwan muslim saat itu

    • Sdr. Michael, Anda menjelaskan soal keimanan dari sudut pandang Islam dimana kitab suci Al-Quran sebagai pedomannya, tidaklah salah kerena itu merupakan keyakinan anda dan seharusnya meyakininya. Namun anda juga harus memahami bahwa didunia ini masih ada agama-agama lain, seperti Kristen, Yahudi, Budha, Tao dan Hindu, tentu mempunyai keyakinan masing-masing berdasarkan kitab sucinya. Kelihatan begitu tajam keyakinan itu sehingga dalam sejarah banyak terjadi konflik berujung peperangan, tentu saling membunuh hanya untuk mempertahankan kebenaran agama masing-masing. Sebagai manusia yang taat beragama tentu memiliki moral tinggi dan seharusnya saling menghormati dan menjauhi konflik., namun dalam kenyataan dan bukti tidak demikian adanya.
      Ateis bukan suatu aliran agama sebagai mana agama-agama yang memiliki dan menjunjung tinggi tentang keberadaan Adikodrati; dibedakan dengan nama Tuhan Allah, kerena bila menggunakan nama ini, maka masing-masing agamapun mempunyai konsep yang berbeda. Menggunakan nama Adikodrati berarti telah meliputi seluruh pengertian agama-agama tentang konsep Yang Maha Kuasa. Ateis hanya mengemukakan tentang hasil-hasil penemuanya tentang keberadaan dunia ini baik dimikro maupun makro kosmos oleh para saintifik berdasarkan bukti permulaan lalu dipilah menjadi hipotesa atau dugaan, kemudian diuji dilaboratorium. Hasil laboratorium disebarkan melalui jurnal ilmiah kepada ribuan saintifik diseluruh dunia untuk diperdebatkan. Hasilnya berupa teori baku untuk digunakan oleh ilmu dan teknologi, membuat sesuatu untuk kesejahteraan manusia tentunya dan sesuatu inilah yang kita nikmati pada zaman moderen sekarang ini. Didalam proses sains ini tidak menyinggung satupun harkat dan martabat agama dan keimanannya, melainkan seperti naik tangga saja hingga pada tujuannya yang tidak tahu dimana ujungnya. Sains adalah perwujudan dari sifat manusia yang paling hakiki yakni keinginan tahunya, seperti seorang anak kecil melihat alam dan lingkungannya dan melampiaskan keinginan tahunya, pasti selalu bertanya.
      Dalam kehidupan kita didunia ini ada suatu hukum disebut sebab dan akibat, dimana sains sebagai penyebab membuktikan fakta, disisi lain sebagai akibat telah menyerempet keyakinan agama-agama yang bersifat dogmatis dan harus dipatuhi, oleh sains phisikologi membuktikan hanya ilusi dan sains fisika disebut mitos. Mereka mengatakan waktu ayat-ayat suci ditulis pada zaman dahulu para penulis dan para nabi sangat dekat dan dapat berbicara dengan Adikodrati, laku mereka katakan bahwa para nabi tersebut telah mendapatkan wahyu darinya. Bagi ilmuwan masa kini tentu mereka tak menerima begitu saja kisah tersebut. Bila itu dipandang merupakan suatu kepercayaan dan keyakinan setiap agama maka para ilmuwan masa kini akan menerimanya dan dikelompokan didalam metodologi disebut hipotesa atau dugaan kerena pada zaman dahulu sistem informasi dan teknologi belum semaju seperti sekarang ini. Berhubung masih setumpuk pertanyaan didalam alam semesta dan perilaku kehidupan didalamnya masih menghadang maka sains memandang sebagai tantangan dengan segala hadangannya dan akan maju secara kumulatip untuk mencari jawaban yang valid dan terbukti akan semuanya itu. Hukum sebab dan akibat tentu akan tetap berlaku dan tentu pula para pemimpin agama-agama zaman sekarang akan bijaksana menghadapinya dengan selalu menyesuaikan diri dengan menjauhii pertentangan. Seiring dengan perkembangan zaman, mungkin orang ateis akan mengatakan bahwa moral dan keimanan masih jauh dari kemusnahan., sejauh manusia akan melenyapkan dirinya, tentu dengan sainsnya sendiri bila tidak bijaksana dalam implementasinya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s