Apa Bukti Bahwa Tuhan Tidak Ada?

20130825-164421.jpg

Pertanyaan ini hanya bisa dijawab apabila kata “Tuhan” didefinisikan secara jelas. Tanpa definisi yang jelas, tidak mungkin apa pun dibuktikan ada atau tidak ada. Bayangkan Anda diminta membuktikan keberadaan X tanpa disebutkan secara sangat jelas, apa itu X. Permasalahan sama tentang Tuhan mengingat hampir semua agama memiliki deskripsi sendiri tentang Tuhan. Ada yang menganggapnya sosok yang bisa marah dan berkehendak, ada yang berkata Tuhan adalah kesadaran manusia itu sendiri. Ini membuat pembuktian Tuhan menjadi mustahil ketika semua memiliki definisi berbeda.

Persoalan kedua adalah dalam skala sebesar alam semesta, membuktikan ketiadaan sesuatu adalah mustahil. Contoh, tidak ada yang bisa membuktikan bahwa Sinterklas tidak ada. Tidak ada yang pernah merekam dan menjelajahi setiap jengkal bumi untuk menunjukkan bahwa tidak ada Sinterklas. Bagaimana jika Sinterklas bersembunyi di Bulan? Bagaimana jika Sinterklas bersembunyi di dimensi lain? Ini jugalah yang terjadi pada jin. Tidak ada yang bisa membuktikan jin tidak ada, tidak ada yang bisa membuktikan Doraemon tidak ada.

Secara umum, orang yang mengklaim keberadaan sesuatulah yang memiliki kewajiban untuk membuktikan. Tertama jika klaim tersebut berlawanan dengan hukum fisika dan azas kenormalan yang ada. Prinsipnya, an extraordinary claim requires extraordinary evidence. Jika ada orang mengatakan memiliki pensil, maka saya tidak perlu menuntut pembuktian karena memiliki pensil adalah hal yang biasa. Berbeda, misalnya, dengan seseorang mengaku memiliki pensil emas tidak kasat mata yang mampu mengabulkan segala keinginan. Klaim tersebut terlalu luar biasa untuk dipercaya tanpa bukti.

Kembali kepada pembuktian Tuhan tidak ada, mari kita tinjau dari deskripsi agama mayoritas tentang Tuhan, melalui sifat-sifatnya. Ada kesamaan konsep Tuhan yang diagungkan agama-agama mayoritas saat ini. Dengan menggunakan Logika, kita bisa membuktikan bahwa konsep tuhan yang sering diajukan memiliki kontradiksi. Ini berarti kalau pun ada Tuhan, pastinya bukan seperti yang digambarkan sesuai konsep berikut:

1. Maha-Kuasa versus Maha-Kasih versus Maha-Tahu
Epicurus, seorang filsuf Yunani memiliki ungkapan terkenal “Epicurus’ Problems of Evil” yang kurang lebih berbunyi
“Kalau Tuhan sanggup tetapi tidak mau menghilangkan penderitaan manusia, maka dia jahat.
Kalau Tuhan mau tetapi tidak sanggup menghilangkan penderitaan, maka dia tak maha kuasa.
Kalau Tuhan sanggup dan mau menghilangkan penderitaan, maka penderitaan tidak seharusnya ada.
Kalau Tuhan tidak mau dan tidak sanggup menghilangkan penderitaan, kenapa disebut Tuhan?”

Jawaban paling logis dari pertanyaan Epicurus di atas adalah “Karena tuhan tidak tahu kalau ada penderitaan.” Hanya saja atribut Maha-Tahu yang juga diberikan kepada sosok tuhan, membuat jawaban logis yang tersisa adalah “Di dunia yang memiliki penderitaan tidak mungkin ada tuhan yang Maha-Kuasa sekaligus Maha-Baik sekaligus Maha-Tahu.”
Andai pun ada sosok yang bisa dianggap tuhan, maka sosok itu entah tidak Maha-Kuasa, atau tidak Maha-Baik, atau tidak Maha-Tahu.

2. Maha-Adil dengan Neraka bagi orang yang tidak menyembahnya/Kafir/Infidel/Non-Believer
Adil adalah memberikan apa yang sepantasnya.
Adil adalah memberikan semua orang kesempatan yang sama.

Keberadaan konsep “Seluruh kafir pasti masuk neraka” bertentangan dengan konsep Keadilan, apalagi konsep Maha-Adil.
Tidak ada orang yang setuju bahwa “Pencuri Ayam yang tidak kenal Hakim dihukum 1 tahun penjara, sedangkan Pencuri Ayang yang kenal Hakim dibebaskan” itu adil.
Mengenal sang Hakim tidak lantas merubah hukuman atas apa yang diperbuat seseorang.
justru konsep “Keringanan hukuman karena kenal dengan Hakim” adalah salah satu konsep yang paling ditentang, yaitu Nepotisme.

Jadi konsep “seseorang yang percaya masuk surga, walaupun dia membunuh orang.
sedangkan orang lain yang tidak percaya, walaupun dia juga membunuh orang”
bukanlah keadilan, melainkan Nepotisme.
Dalam sistem yang adil, maka kedua orang tersebut haruslah mendapat perlakuan yang sama, sama-sama masuk neraka atau sama-sama masuk surga.

Bagaimana jika ada hukum bahwa “Hanya Jika orang percaya maka dia masuk surga, tidak peduli apapun perbuatannya, dan hanya Jika orang tidak percaya maka dia masuk neraka, tidak peduli apapun perbuatannya”?

Sekali lagi ini juga menyalahkan konsep Keadilan, karena kesempatan masing-masing orang untuk percaya tidaklah sama besar.
Seperti kita ketahui, setiap daerah dan jaman memiliki agamanya masing-masing.
Apa agama Anda, 90% berasal dari keluarga Anda, 9% dari lingkungan Anda dibesarkan.

Kalau kebetulan Anda lahir di keluarga yang benar dan lingkungan yang benar, maka ada 99% kemungkinan Anda menganut agama yang benar.
Kalau kebetulan Anda lahir di keluarga yang salah dan lingkungan yang salah, maka ada 99% kemungkinan Anda menganut agama yang salah. Dan artinya 99% kemungkinan Anda masuk neraka. Ini tentunya tidak adil karena hanya 1 persen saja masuk neraka.
Seharusnya semua orang memiliki kesempatan yang sama besar untuk mengenal agama yang benar, kalau memang ada.

Kedua konsep tersebut adalah konsep yang paling banyak dipakai dalam menggambarkan tuhan.
Walaupun tidak menutup kemungkinan adanya tuhan yang tidak sesuai konsep tersebut, tapi ini sudah cukup untuk membuat sebagian orang ragu, apakah konsep tuhan itu sendiri benar.

-LL-

291 komentar di “Apa Bukti Bahwa Tuhan Tidak Ada?

  1. Tulisan ini mengklaim akan tidak adanya tuhan tetapi isinya cma ketidak sempurnaan dari agama2 tentang konsep tuhan.., mana buktinya ?? klo gak ada knapa bisa yakin ?? agnostic lebih realistis.., theis dan atheis sama ajaa gak bisa buktiin cma nerka2 doank.., 😛

  2. “Kalau Tuhan sanggup tetapi tidak mau menghilangkan penderitaan manusia, maka dia jahat.
    Kalau Tuhan mau tetapi tidak sanggup menghilangkan penderitaan, maka dia tak maha kuasa.
    Kalau Tuhan sanggup dan mau menghilangkan penderitaan, maka penderitaan tidak seharusnya ada.
    Kalau Tuhan tidak mau dan tidak sanggup menghilangkan penderitaan, kenapa disebut Tuhan?”

    Jawaban:
    Saya menjawab sesuai penalaran saya dan konsep di dalam agama saya. Tuhan itu SANGGUP dan MAU membantu manusia dalam mengatasi penderitaannya. Tapi Tuhan kami memberi waktu bagi manusia untuk berpikir, berusaha, dan berdoa untuk mohon bantuan Tuhan.

    Kalau kalian katakan “Seandainya Tuhan mau dan sanggup maka penderitaan tidak akan ada”, justru malah membuat manusia semakin sombong dan angkuh, sebab hidupnya penuh kemanisan.

    Logikanya sama seperti seorang ayah mendidik anaknya. Kalau ia berbuat salah, pasti akan dihukum (dengan kasih sayang) agar si anak tidak manja. Dan sekalipun si anak berbuat benar, di lingkungannya pun dia akan menjumpai berbagai kepahitan, dan si ayah akan mendukung dan membiarkan anaknya berpikir dan meminta bantuan pada orang lain (juga ayahnya) dalam menyelesaikan masalah.

    • Jadi gua tantang lo,coba lu gk kerja tiap hari.cmn doa sama tuhan bilang kasih aku kebahagiaan.kan dia berkuasa.kalo lu bisa dapat,wahh berarti tuhan itu ada.zaman sekarang orang atheis jauh lebih sukses drpd orng yg menyembah tuhan.karena orng yg menyembah tuhan hanya selalu mengharapkan dri tuhan yg membuat dia bermalas-malasan.

      • dlm hl ini. konsepnya adalah manusia berusaha, tuhan yang menentukan. pikir, buat apa tuhan menciptakan atribut untuk bertahan hidup dan otak untuk berfikir dan berkembang ?

  3. Kata tuhan tidak ada itu adalah tidak benar mealinkan tuhan itu ad tapi tidak dapt dilihat wujudnya karna mengapa allah lh yg maha kuase yg mengatur seluruh alam jagad raya yg memberi kehidupan yg memberi nafas,kita tidak dapat melihat wujud allah karna kita tidak akan sanggup jika melihatnya seorang nabi musa pernah sekali memohon pada allah untuk melihat wajahnya allah menjawab lihat lah gunung itu seketika terlihat lah cahay putih serta hancurnya gunung tersebut,seketika nabi musa pingsan dari kisah tersebut kita dapat mengetahui untuk melihat gunung itu hancur kita tidak sanggup melihat nya bahkan seorang nabi pun tidak sanggup begitulah unutuk melihat allah apakah kia sanggup??
    Allah maha mengetahui dia lebih mengetahui bgaimana masa depan,masa lalu allah tahu bahwa kita seorang manusia tidak akan pernah sanggup untuk melihat dirinya

  4. Bagus2 argumennya. Saya setuju blogger, bahwa sebelum kita beradu argumentasi tentang “tuhan”, maka sangat penting, pertama-tama samakan/sepakati dulu pengertian/deskripsi “tuhan” itu apa. Kalau semua di forum sudah sepakat satu deskripsi tentang “tuhan”, barulah dibahas dengan argumen versi masing2 pandangan dan latar belakang keyakinan.

    Contoh deskripsi tentang “tuhan” :
    1-Tuhan itu pencipta alam semesta/jagad raya seisinya > selidiki bagaimana cara menciptanya
    2-Tuhan itu mahatahu segala sesuatu di jagad raya ini > Tuhan tak mungkin keliru/pasti benar
    3-Tuhan itu mahapengasih, mahapengampun, mahaadil, dst. sifat yg positif > takkan menghukum

    Dan bisa ditambahkan lagi deskripsinya.. yang merujuk pada “tuhan” personal, misalnya :
    • Tuhan adalah segala sesuatu yang ada di alam semesta ini secara keseluruhan menjadi satu
    • Tuhan adalah sumber segala jiwa
    • Tuhan adalah inti energi alam semesta
    • Tuhan adalah sebuah super komputer maharaksasa
    • Tuhan adalah entitas ciptaan manusia yang membutuhkan keberadaan “tuhan” untuk menjawab ketidaktahuan manusia tentang misteri alam semesta..
    dst…

  5. menyamakan ini dengan maling ayam yg kenal hakim itu false analogy. Kenal atau tidaknya maling dengan hakim tak ada pengaruhnya tentang hukuman dia sebagai pencuri. Si pencuri dihukum karena mencuri bukan tidak kenal hakim, kenal hakim bukan suatu kewaajiban. Berbeda dengan agama kenal Allah adalah kewajiban maka akan dihukum jika tidak melakukan. Soal dosa mencuri beda lagi, kafir maupun muslim tetap salah jika mencuri dan tetap dihukum, sama dengan kasus maling ayam tadi kenal atau tidak dengan hakim si maling tetap dihukum. Ungkapan “Atheis itu tidak bodoh dan tidak juga pintar” itu kurang tepat yang benar “Atheis memang bodoh”

    • Otak dangkal, maksudnya gini suatu pemeluk agama lain tidak akan bisa masuk ke dalam surga agama lain kalau dia tidak percaya akan Tuhan yg dianut agama tersebut. Disini menjelaskan Nepotismenya

  6. Semua penjelasaan anda tentang surga neraka itu tidak sesuai dg konspe agama saya islam orang islam sajah tidak semuannya masuk surga, seluruh manusia di dununia ini saya yakin pasti mengenal islam(hakim) mau di percaya atu tidak.mencuri itu perbuatan yg di larang hakim mau dia percaya atau tidak kepada hakim pasti akan di penjara.

  7. 1. disebutkan dlm kitab suci bahwa dunia adalah ujian. apakah bisa seseorang menyatakan pantas masuk surga tanpa diuji ? apakah pantas seseorang menyatakan dirinya dokter hebat tanpa diuji ?

    2. tuhan menciptakan manusia untuk beribadah. konsep ibadah tidak hanya penampakan ritual. segala yang diajarkan oleh pembawa risalah adalah ibadah. bekerja, berhubungan sosial, segalanya dapat bernilai ibadah. berbuat baik kepada manusia karena NYA juga adalah ibadah.

    3. tuhan berkata sembah AKU. katakan AKUlah satu-satunya tuhan, tidak beranak dan diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan AKU. namun anda MENENTANG nya dengan mengakui tidak mengakui adanya tuhan atau tidak mengakui apa yang dikatakn. MASIH PANTASKAH ANDA MEMINTA SURGA sedangkan anda menentangnya ?

    4. hari akhirat adalah bentuk KEADILAN TUHAN. Dia adalah seadil-adilny hakim. orang yang merasa bisa hidup seenaknya, merampas hak orang, berlaku semena-mena, tidak akan bisa lari dari hukumannya. SIAPAPUN, TIDAK ADA YANG LOLOS.

    dan orang yang MEMATUHI perintahnya dan MENINGGALKAN larangannya akan diberi ganjaran surga

    5. orang cacat dan menderita apakah bentuk kejahatan tuhan. Itulah ujian dari tuhan, jika mereka bersabar, tuhan akan memberikan surga yang kenikmatannya melebihi kenikmatan dunia.

    dihari perhitungan mereka mendapatkan keringanan, misal dia buta, matany tidak akan diperhitungkan. dan anda-anda yang memiliki kebebasan untuk melihat akan diperhitungkan. perhitungan amal bukanlah hal yang enteng.

    daan anda yang tidak mengakui adanya surga dan neraka, tidak pantas mengatakan tuhan tidak adil

    6. APAKAH TUHAN ITU ADA ?
    bedanya manusia dan binatang dalam mempercayai adalah. Manusia bisa percaya tanpa harus melihat, cukup berfikir dan memahmi.

    apakah anda pernah melihat elektron ? bagaimana JJ Thomson tau elektron itu ada ?
    dengan mengamati fenomena yang diperbuat oleh elektron.

    tuhan sudah mengatakan jangan fikirkan zat ku, tapi fikirkan apa yang aku ciptakan karena kamu tak akan sanggup. Berfikirlah.

    CMIIW

  8. wahai orang kafir atheis, pernakah kamu lihat penampakan hantu? apa kamu bisa menerangkan tentangnya? kenapa dia bisa menghilang, kenapa dia bisa terbang? darimana dia berasal..
    mana ilmuan yang bisa merumuskan hantu itu zat apa..?

    bagaimana pendapatmu tentang orang yang kena santet? yang dari tubuhnya mengeluarkan benda-benda tajam? siapa yg memasukkan silet/paku/kaca/jarum itu ke tubuh korban santet?
    siapa lagi kalau bukan sesuatu yg tidak terlihat yg bisa melakukan itu (setan).

    bisakah sebongkah besi saya taruh dan biarkan selama 100 tahun, 1000 tahun, 1 juta tahun, kemudian sebongkah besi itu bisa menjadi mobil dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia?
    itu hanya mobil suatu benda mati.

    bagaimana dengan kita manusia yg tersusun begitu kompleksnya. Bisa senang, bisa sedih, bisa marah, Dimana “rantai yang hilang” dalam teori kebanggaan kalian itu, teori darwin.
    Jika manusia dari benar evolusi kera, kenapa kita gak pernah menemukan kera setengah manusia ? yang sedang berevolusi ke tahap manusia??
    kenapa jaman sekarang kera masih ada, bukankah harusnya semua kera sudah berevolusi jadi manusia?
    terus kenapa evolusinya berhenti di manusia? kenapa kita gk berevolusi lagi? entah jadi apa gitu, jadi satria baja hitam lah…

    logikanya terkait penampakan, jika JIN itu ada berarti yang ghaib itu ada, jika yang gaib itu ada berarti Tuhan ada (kan Tuhan ghaib, tidak bisa dilihat), Jika Tuhan ada berarti Agama benar, Jika agama benar berarti surga neraka juga benar adanya.

    anda bisa mematahkan argumen saya dengan cara menjelaskan fenomena JIN dan SANTET menurut ilmu sains..

  9. Pertanyaanya :Tuhan itu maha tahu maha mengasihi dan maha kuasa tapi kenapa membuat manusia menderita ?
    Jawaban : saya kutip dari qur’an surah al mulk ayat 2 : artinya allah yang menciptakan mati dan hidup supaya dia menguji siapa diantara kamu yang baik amalnya.
    Jadi kesusahan dan kesenangan itu bentuk ujian. Maka orang beriman tidak akan merasa menderita dengan kesusahan karena tahu itu ujian yang disiapkan allah bagi dia saat didunia.
    Pertanyaan : tuhan maha adil tapi kenapa memasukan orang yang tidak menyembahnya keneraka ?
    Jawaban : tuhan akan menghukum orang orang yang tidak menyembahnya setelah tuhan menurunkan utusan (rasul) untuk di ikuti, Itulah keadilan tuhan.
    Maka ketoka pesan pesan dari rasul sampai kepada seseorang tapi kemudian ia ingkar maka ia telah kafir.
    Jadi, bagi orang yang belum menyadari apa tujuan kita hidup maka tugas kita belajar dan kita akan tahu mana agama yang harus kita jadikan gaya hidup

Tinggalkan komentar