Story by: Mike Shu
Saya adalah orang yang sangat logis, sangat aktif, energetic, mencintai hidup dan sangat penuh rasa ingin tahu. Terlahir dari pasangan Tionghoa Buddha-Katolik, saya termasuk anak yang taat beribadah, aktif di dalam gereja, dan menjadi putra altar adalah hal yang normal ketika saya masih di bangku SD – SMP. Namun, seiring berkembangnya pengetahuan dan ilmu yang saya dapat, semakin haus pula keingintahuan saya. Saya mulai bertanya-tanya tentang keberadaan dan penjelasan akan konsep Tuhan. Bertahun-tahun saya bertanya kepada para ahli agama dan pastor. Namun, jawaban semacam “karena Tuhan mengajarkan begitu” atau “karena sudah tertulis di Alkitab” sangatlah tidak memuaskan.
Hal ini berlanjut hingga saya duduk di bangku SMA, di mana saya mulai mempelajari sejarah agama-agama yang ada beserta isi ajarannya yang banyak menuai kebencian, pembunuhan, diskriminasi, dan sebagainya. Ketika itu saya mulai meragukan kebenaran konsep Tuhan. Tapi saya tidak gegabah, saya merasa masih perlu belajar lebih banyak dan tentunya mencari konfirmasi atas sisi sejarah yang saya pelajari.
Baca lebih lanjut