By -Val-
Mulai dari klaim anak indigo, kursus bahasa asing melalui metode jin, hingga orang yang tiba-tiba berbicara bahasa asing setelah kecelakaan, ada banyak kasus di mana seseorang diceritakan secara tiba-tiba menguasai bahasa asing tertentu, atau berbicara dengan aksen tertentu. Tentu ada banyak variasi kasus dan variasi penjelasan. Namun secara garis besar dalam hampir sebagian besar kasus, bahasa yang diucapkan tidak benar-benar lancar. Dalam artian hanya sepatah dua kata, atau satu kalimat penuh. Atau benar-benar tidak memiliki arti dan hanya terdengar seperti bahasa tertentu dari karakter kata dan logatnya. Menariknya, ketidaktahuan masyarakat akan kenapa fenomena ini bisa muncul, menyebabkan cerita seperti ini berkembang dengan bumbu bumbu supranatural dan metafisika.
Sebagian besar dari cerita tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Cerita yang dibesar-besarkan
Berita yang santer berkembang mengenai seorang anak bernama Anisa di Jakarta adalah bahwa dalam umur 9 tahun dia diberitakan fasih menguasai 4 bahasa. Cukup tipikal dalam pemberitaan model serupa, dia juga diberitakan dengan beberapa keistimewaan yang lain seperi mampu melihat “mahkluk halus” dan memahami dengan mudah ilmu matematika, fisika kuantum, dan sebagainya. Jika kita membaca ulasan mendetail tentang dia, kita bisa menganalisa beberapa fakta bahwa dia tidak mampu menggunakan ke-4 bahasa tersebut untuk komunikasi wajar secara dua arah. Dan selain bahasa Inggris, tidak dibahas ketiga bahasa lainnya. Jauh lebih masuk akal bahwa apa yang dia ucapkan hanyalah apa yang dia dengar dari banyak literatur dan buku yang dia baca tanpa memahami sebagian besar dari kata-kata yang ada di sana, sesuai dengan umurnya.
Ini juga terjadi pada banyak kasus lain di mana cerita yang beredar berkembang jauh lebih spektakuler dari apa yang sebenarnya terjadi. Dalam masyarakat yang masih percaya supranatural dan mendambakan sebuah fenomena supranatural, wishful thinking sering terjadi.
2. Pura-pura
Ini jelas. Tidak sulit untuk berpura-pura mampu berbahasa asing ketika tidak ada yang paham bahasa itu selain kita. Tidak ada yang tau bahwa kata yang kita ucapkan memiliki arti atau tidak, sesuai dengan tata bahasa atau tidak. Seperti bahasa roh, misalnya yang sering diucapkan pendeta-pendeta gereja karismatik. Tidak ada indikasi bahwa bahasa yang mereka ucapkan benar-benar memiliki arti. Lebih pantas dipandang sebagai aksesori untuk menambah kesan dramatis pada sebuah seremonial keagamaan.
3. Trance
Dalam kasus histeria, gangguan kejiwaan, hilang kesadaran, diiringi dengan lonjakan adrenalin yang tinggi, orang bisa secara tidak sadar mengulang dan meniru salah satu frase memori untuk berbicara layaknya orang lain. Ini bukan hal yang mustahil secara fisik, hanya tidak lazim dilakukan oleh orang waras. Dan tentu saja, orang yang dalam kondisi ini tidak memiliki kontrol secara sadar terhadap apa yang dia lakukan.
4. Amnesia
Dalam kasus amnesia yang sangat langka disebut fugue state, seseorang berpotensi kehilangan demampuan disasosiatif atas persepsi, memori, termasuk identitas diri. Kasus ini langka, namun ada dan bisa terjadi. Juni 2013 lalu seseorang bernama Michael Boatwright dari Florida ditemukan tidak sadar dan koma selama 6 bulan. Ketika dia sadar, dia mendadak tidak mampu berbahasa Inggris, hanya mampu berbahasa Swedia. Dia tidak mengenali foto dan namanya sendiri dan memperkenalkan diri sebagai Johan Elk.
Bagaimana ini bisa terjadi? Ini adalah kasus langka sebagai gabungan dari trauma fisik di kepala yang merusak bagian tertentu otak serta trauma psikologis. Dijelaskan bahwa Michael ternyata pernah pindah dan tinggal di swedia sekitar tahun 1980an dan belajar bahasa swedia. Kerusakan otak akibat trauma dan koma selama 6 bulan membuat dia kehilangan informasi mengenai persepsi dan identitas, dan untuk mengisi kekosongan itu otaknya secara tidak sadar mengira memori atas orang lain sebagai dirinya.
Meskipun amnesia sangat jarang menghilangkan kemampuan bahasa, ini dapat terjadi, misalnya seperti yang terjadi pada Anna O, wanita dari Austria, di abad ke-19. Setelah trauma akibat kematian ayahnya, dia mulai mengalami beberapa masalah psikiatrik termasuk secara perlahan kehilangan kemampuannya berbicara dalam bahasa asalnya yakni Jerman. Kosakata dan kemampuannya menggunakan kata-kata tersebut menghilang.
Bacaan terkait:
http://www.popsci.com/science/article/2013-07/can-you-really-wake-no-memories-speaking-different-language
http://fajar-aryanto.blogspot.com/2010/03/annisa-rania-putri-gadis-cilik-9-tahun.html
http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00036531.html
Hai, webnya bagus dan menarik π
Cuma mau komentar, untuk kasus anak2 spesial ada banyak berita misalnya masih kecil sudah hebat main piano, komposes, hafal nama presiden dari pertama dan terbaru, dll. Dari yg saya percaya (basis saya beragama Buddha), saya mengenal adanya reinkarnasi, dan mengapa anak2 itu bisa spesial karena mereka sudah mengenal itu semua di kehidupan sebelumnya.
Jadi sudah ada bibit yg dibawa didalam kesadarannya dari kehidupan sebelumnya, jadi tergantung di kehidupan sekarang bibit itu dapat air/pupuk tidak π semua bakat seperti itu.
Ping balik: Selamat datang di web ABAM! | Anda Bertanya Ateis Menjawab
Ping balik: Selamat atang di ABAM! | Anda Bertanya Ateis Menjawab
agama budha sebenarnya juga tidak ada yang namanya tuhan sang pencipta yang kurang kerjaan..jadi agama budha bisa disebut atheis….
Hi, Vidia Putra. Untuk kategori bakat anak kecil yang dihubungkan dengan reinkarnasi memang terkesan masuk akal. Hanya saja yg seperti itu cenderung berasal dari cerita2 yang terlalu dibesar2kan saja. Tidak pernah ada penelitian yang akhirnya menghasilkan pembuktian bahwa reinkarnasi betul2 terjadi pada anak yang berbakat atau pada semua mahluk, pada jurnal ilmiah yang netral. Jika ada, saya akan sangat senang mempelajarinya. Seperti anda, saya juga sempat sangat percaya reinkarnasi adalah fakta. Tetapi karena berhubung blm terbukti, tidak ada salahnya kita skeptis dan menunggu sampai pembuktiannya tersedia secara universal. Salam hangat. π
Tuhan dlm Budha adalah alam semesta ini, bukan sebuah pribadi. Saya menemukan web bagus untuk belajar masalah ketuhanan, silahkan baca buku Urantia, search di google. Disana dijelaskan asal mula kehidupan sampai kemana kita setelah mati
Hi, Atheis. (saya juga basic-nya agama Buddha) mungkin mau menambahkan sedikit aja. Dalam agama Buddha memang tidak dikenal Tuhan sebagai causa prima yang menciptakan alam semesta dan bertanggung jawab atas kehidupan semua makhluk hidup (mengatur nasib maupun takdir makhluk hidup). Saya bahkan pernah membaca sebuah buku biografi seorang Bhikkhu terkenal yang menyatakan jika ada yang bertanya, apa dan bagaimana tuhan dalam agama Buddha, maka orang itu harus ditanya lagi, tuhan seperti apa yang dimaksud? Jika tuhan yang dimaksud adalah tuhan yang maha pengasih, maha penyayang, maha ada dan maha-maha lainnya, maka anda boleh bilang bahwa agama Buddha tidak ada tuhan. Agama Buddha adalah atheis. Karena tuhan dalam agama Buddha tidak punya peran seperti tuhan yang dikenal oleh agama atau kepercayaan lain. Setiap makhluk hidup bertanggung jawab dengan hidupnya masing-masing. Ingin hidup bahagia, lakukan perbuatan baik dan melatih batin. Demikian sebaliknya. Jadi, tuhan dalam agama Buddha bukan tempat untuk meminta, untuk berlindung atau mengadu. Semoga berkenan dengan tambahan informasi saya π
Sedikit tambahan juga untuk saudara Haris Sam, sebelumnya jika saya boleh tahu, konsep reinkarnasi seperti apa yang Anda ketahui? Karena, selama saya belajar agama Buddha, reinkarnasi terjadi pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) dan mungkin sebagai informasi tambahan, dalam agama Buddha bukan reinkarnasi, melainkan punnabhava. 2 terminologi itu, seingat saya punya perbedaan. Tapi mohon maaf saya agak lupa perbedaannya di mana oleh sebab itu saya juga tidak berani menjelaskan karena takut salah. Kesimpulannya, bukan hanya makhluk tertentu yang mengalami reinkarnasi, tetapi semua makhluk hidup di alama semesta (tidak termasuk tumbuh-tumbuhan). Semoga berkenan dengan tambahan dari saya. π
Salam
Bus dan Truk masuk lorong waktu di hutan Blora:
http://kliping2009.blogspot.com/2012/09/bus-dan-truk-beton-masuk-mesin-waktu-di.html
hai valbiant, saya muslim. artikel yang diatas menarik tapi saya belum puas.
Saya ada satu pertanyaan mengenai artikel di atas.
sebelumnya saya akan kutip penjelasan saudara pada kasus Michael Boatwright dari Florida yang ditemukan tidak sadar dan koma selama 6 bulan.
“Bagaimana ini bisa terjadi? Ini adalah kasus langka sebagai gabungan dari trauma fisik di kepala yang merusak bagian tertentu otak serta trauma psikologis. Dijelaskan bahwa Michael ternyata pernah pindah dan tinggal di swedia sekitar tahun 1980an dan belajar bahasa swedia. Kerusakan otak akibat trauma dan koma selama 6 bulan membuat dia kehilangan informasi mengenai persepsi dan identitas, dan untuk mengisi kekosongan itu otaknya secara tidak sadar mengira memori atas orang lain sebagai dirinya”
yang jadi pertanyaan saya “tertentu” nya itu apa dan bagaimana?
berikut saya ulangi kutipan penjelasan saudara. “Ini adalah kasus langka sebagai gabungan dari trauma fisik di kepala yang merusak bagian tertentu otak serta trauma psikologis.”
pada penjelasan di paragraf berikutnya tidak juga mencerahkan pertanyaan saya.
jujur saya sudah punya jawabannya. Saya temukan satu referensi mengenai pertanyaan saya ini dan saya dapat dari agama saya. di kesempatan ini saya mau juga dapat dari saudara. mohon penjelasan ny, berikut referensi nya. terimakasih.
Bicara dengan atheis sama saja dengan hewan, yang mengutamakan apa yang mereka rasakan benar, maka itulah yang paling benar, mereka tidak bisa berfikir lebih jauh lagi karena modalnya hanya logika, sains dan sejarah yang hanya cerita manusia juga,. Dengan cover sains dan usaha2nya mengkait2kan semua dengan sains, yang pada akhirnya mereka akan terbentur dengan penrtanyaan maupun pernyataan yg tidak dapat dikaitkan dengan sains itu sendiri, maka mereka akan terus menerus berusaha menjawab itu semua dengan logika, sampai akhirnya habis waktu mereka didunia ini. Barulah mereka menyadari ada atau tidaknya tuhan itu. Jadi, tidak ada keuntungan apapun dari apa yang mereka ketahui tentang tuhan yang bisa kita ambil sesuai pemahaman mereka, walau merreka berusaha menjelaskan sesuatu berdasarkan ilmiah yangmenurut mereka masuk akal, karena walau bagaimanapun, hewan selalu bergerakberdasarkan insting, tanpa rasa, jika hewan yang diternak punya akal dan hati bahwa nasib mereka akan ada dipasar2, di pemotongan hewan, maka atheis pun akan menyadari bahwa tuhan itu ada dan maha mengatur semua termasuk adanya atheis ini agar manusia2 yang percaya adanya tuhan dapat mendapatkan pelajaran yang terbaik untuk tidak menjadi atheis dan disesatkan.
Mereka hanya mampu menjawab beberapa fenomena non sains atas kemampuan atau manifestasi yang mereka ciptakan sendiri, jikalau mereka dibawa kepada realitas non sains, pada khirnya mereka tetap tidak akan menyerah untuk mencari tahu bagaimana tanah diciptakan, air diciptakan atau apapun dibumi ini . KESIMPULANNYA , manusia yang tidak percaya adanya Tuhan ssungguhnya memiliki kedangkalan dalam berfikir, pola fikirnya merupakan manifestasi palsu yang mereka gemborkan agar mereka sendiri meyakini bahwa tuhan itu tidak ada, sejarah sains (yang kata orang) merupakan kitab2 mereka yang tentunya sangat mudah diputarbalikkan faktanya. Andai karl marx mengatakan manusia itu hasil evolusi dari kutu busuk, maka mereka pun akan otomatis mempercayainya, walau kitab2 mereka berhasil mengelabui dirinya sendiri untuk mempercayainya, kareana jelas sang atheis ini hanya membaca, dan tidak melakukannya sendiri (sama seperti hewan ternak tadi) melihat tempat tinggal enak diberi makan oleh pemilik ternak, tak akan pernah sadar akan tujuan pemilik ternak. Andai saja atheis ini mengerti dan menjalankan sendiri riset2 sainsnya mereka akan menyadari sebenar2nya apa yang ada .. namun sayang ternak hanyalah ternak, pada akhirnya kita akan tahu sendiri