Ada berbagai macam alasan yang membawa seseorang menjadi atheis. Pada awalnya tentu saja semua orang lahir tidak beragama ataupun menyembah Tuhan tertentu, yang kemudian menganut agama yang dianut orang tua mereka. Dalam perkembangannya banyak yang menyadari bahwa kepercayaannya yang dibawa sejak kecil ternyata tidak memenuhi bukti yang cukup untuk dianggap sebagai fakta, melainkan dongeng yang sangat luar biasa sehingga seolah mampu memberikan segala jawaban mendasar tentang asal usul dan tujuan kehidupan. Para atheis pada umumnya adalah mereka yang peduli akan kebenaran dan mencarinya dengan mengedepankan objektifitas, menghidnari asumsi, dan menarik kesimpulan yang paling logis. Dengan demikian mereka mampu menganalisa secara objektif bagaimana hingga agama dan imajinasi manusia tentang Tuhan muncul.
Dalam variasinya ada juga beberapa atheis lemah yang menjadi atheis karena merasa doanya tidak pernah di dengar oleh tuhan dan mulai berasumssi bahwa tuhan tidak ada, atau tidak peduli pada umatnya.
Doa orang yg teraniaya, doa org soleh didengar oleh Tuhan.. .. tapi sering tidak secara langsung , karena Tuhan ingin menguji keimanan manusia, Tuhan pasti mengabulkan di waktu yang tepat… kalau misalnya semua org berdoa dan dikabulkan saat itu juga , maka untuk apa dunia diciptakan.. lanngsung saja di akhirat yaitu surga, dimana semua keinginan langsung dikabulkan….
misal kita minta uang , kalo langsung dikabulkan ?? mana usaha masnusia??
usaha manusia kan beda2… kita harus bekerja, ada org yg bekerja tdk pernah berdoa tapi mempunyai uang banyak ? apakah itu membuktikan Tuhan tidak ada ?
itu hanya ujian bagi dia dan bagi manusia yg beriman lain…
org2 beriman dan tdk beriman bebas mencari nafkah di dunia ini, tapi setiap perbuatan halal / haram akan dicatat dan dimintai pertanggung jawaban..
doa2 org teraniaya pasti dikabulkan..hanya menunggu waktu.. seperti di palistina .org2 muslim yg tdk bersalah menderita dan diperangi… Tapi Allah tidak tidur, mereka kehidupan dunianya akan diganti dengan kehidupan yg lebih baik …
di akhirat ada namanya hisab (hari perhitungan) , sebelum diputuksan masuk surga atau neraka yg kekal.. maka manusia akan mengalami masa hisab… ada yg perlu 1000 tahun baru masuk surga, ada yg 100 tahun baru bisa masuk surga, ada yg tidak perlu hisab …tergantung amal ibadah manusia di dunia … padahal hidup di dunia saja maksimal hanya 100 tahun..
ada org yg bertobat saat Tua , bila tobatnya diterima dia bisa masuk surga tapi apakah waktu untuk masuk surganya sama dengan org yg dari kecil tidak pernah melakukan dosa ? beda.. jd semua adil…. makanya semua org harus mengajak kepada kebaikan, walau dia sudah berdosa besar sekalipun , kalau kita bisa mengingatkan maka baik untuk dia dan bak untuk kita
dan org2 yg masuk neraka , juga ada yg perlu 2000 tahun di masa perhitungan atau 200 tahun baru masuk neraka selamnay…
Beriman adalah hasil didikan saat kita lahir sampai menjadi dewasa dan berpikir. yakni, kita meyakini berdasarkan apa yang kita dapatkan baik dari keluarga ataupun sekolah. Apakah penting kita hidup hanya untuk berbuat baik demi imbalan di akhirat. Bagaimana dengan dunia saat kita hidup. Apakah anak kita senang melihat kita rajin beribadah atau kita rajin mengumpulkan uang. Apakah ada agama A keberatan di sumbang 1 milyar oleh agama B ? Dan apakah benar, saat guru2 suatu agama yang mengklaim dirinya bisa berdoa langsung kepada Tuhan memiliki murid perempuan banyak (Single atau bersuami) berceramah atau khotbah dengan tujuan di hormati dan dicintai (Bukan agamanya tapi orangnya). Ujung2nya sang guru pasti istrinya banyak karena …. Doktrin. Jadi istriku niscaya saya bisa bantu kamu masuk surga (Mantap).
Banyak pertanyaan tanpa ada jawaban. Kita hanya bisa bayagkan palestina karena kita tidak tinggal disana. Jadi lebih baik jangan mewakili suara orang Palestina dan apa yang mereka butuhkan.
Salam