Para ateis bisa memiliki ideologi politik yang berbeda beda dan semuanya sah-sah saja. Namun mayoritas ateis mendambakan diterapkannya sistem sekuler yang baik dan demokratis. Sekularisme memungkinkan bahwa aturan negara tidak dicampuradukkan dengan aturan agama. Segala bentuk peraturan dan perundangan harus memiliki landasan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan demi kepentingan bersama dan bukan landasan yang bersumber dari kitab suci.
Sekularisme memberikan ruang kepada siapapun untuk menjalankan ritual keagamaan yang dia percaya dalam batasan tidak mengganggu kepentingan kehidupan orang lain. Bahwa hukum negara diberlakukan sebagai hukum negara di mana semua orang harus tunduk padanya. Anda tidak bisa lolos mengendarai motor menggunakan sorban dengan dalil agama ketika aturan negara menyuruh anda mengenakan helm, dan masih banyak lagi. Sayangnya banyak sekali persepsi salah mengenai sekularisme berkembang di masyarakat, dan jika Anda teliti, sebagian besar dari opini buruk tentang sekularisme mengandung informasi yang salah, atau bahkan seringnya tidak memiliki alasan sama sekali. Anda akan sering menemukan kalimat seperti “ sekularisme adalah ideologi kafir, sekularisme adalah propaganda barat, sekularisme adalah penghancur agama, dan seterusnya tanpa disertai alur alasan logis yang jelas.
Alasan mayoritas ateis mendukung sekularisme adalah demi kehidupan bersama yang lebih baik tanpa ada aksi merugikan yang dilakukan sebagian orang dengan agama sebagai pembenarannya. Kami mendambakan berkembangnya ilmu pengetahuan secara lebih baik.
Temen saya bilang “Sekuler hanya memungkinkan kita beragama di dalam mesjid”
nggak kok kalian juga bisa beragama di dalam rumah
hehehe just kidding
sekuler itu sebenarnya malah bagus lho untuk orang beragama, dengan sekuler agama kalian bisa tetap suci, ga kayak sekarang ada yang bawa2 agama ke politik eh malah pada korupsi sapi, kan image agama kalian jadi jelek sendiri…